Bisnis Popok Ayam
Baker membuat popok ayam untuk menampung kotoran ayam miliknya yang sering dibawa ke dalam rumah oleh anaknya. Tanpa disangka, teman-temannya dalam komunitas pecinta unggas tertarik dan meminta dibuatkan popok yang sama. Tingkat permintaan popok ayam yang semakin tinggi mendorong Baker untuk menjadikannya sebagai bisnis.
Sejauh ini sepertinya pemain bisnis popok ayam di Indonesia belum banyak. Artinya masih ada peluang bagi kamu untuk terjun ke bisnis ini. Target pasar dari bisnis ini memang bukan peternak, melainkan mereka yang memelihara ayam rumahan, utamanya di perkotaan dan perumahan padat penduduk. Tertarik dengan bisnis ini?
Bisnis Food Truck
Di Indonesia, bisnis food truck sebenarnya sudah ada dan mulai berkembang dari sisi kuantitasnya. Meskipun begitu, jumlahnya masih terbilang belum banyak, dan dari sisi jenis makanan yang dijual pun masih terbatas dan belum variatif. Maka dari itu, peluang untuk masuk ke bisnis ini masih cukup besar.
Bisnis food truck versi sederhana yang telah berjalan misalnya tahu bulat, bakery, jajanan kekinian berupa banana crispy, french fries, corn dog, sosis bakar, dan lainnya. Ada pula food truck versi lebih kompleks yang mana mobil atau truck yang menjadi media jualannya membutuhkan modifikasi sehingga mengalami banyak perubahan dari aslinya.
Jika kamu ingin turut meramaikan bisnis di industri food truck ini, pastikan bisa menghadirkan sesuatu yang lain sehingga tak kalah menarik, bahkan mampu menarik lebih banyak konsumen. Misalnya saja masakan nusantara atau lainnya yang belum pernah ada dalam konsep bisnis food truck.
Bisnis Toko Tanpa Staf
Tren bisnis berbasis teknologi di Amerika Serikat mengalami perkembangan yang signifikan. Salah satunya yang menonjol adalah toko tanpa staf. Bisnis ini menyediakan toko serba ada yang beroperasi dengan dukungan teknologi AI (Artificial Intelligence), sehingga tidak membutuhkan staf manusia.
Inovasi bisnis ritel ini pada awalnya dikembangkan di China, baru kemudian diadopsi oleh Amazon sebagai salah satu toko ritel terbesar di Amerika Serikat. Semua transaksi yang terjadi di toko tanpa staf ini terkoneksi dengan smartphone konsumen. Setiap pergerakan konsumen ketika masuk ke toko hingga pengambilan produk ke keranjang belanja terekam oleh kamera, untuk menjamin keamanan transaksi.
Bisnis toko tanpa staf dinilai lebih efisien karena pemilik usaha tidak perlu berurusan dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan karyawan, mulai dari gaji hingga tunjangan-tunjangannya. Dengan begitu, biaya operasional bisa lebih ditekan.