Industri Tenaga Angin Jerman Meminta Dukungan dari Berlin Untuk Biaya Perluasan Pelabuhan

Berlin berencana meningkatkan produksi tenaga angin dengan tujuan memperoleh 80% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2030, namun industri tenaga angin mengeluhkan kapasitas pelabuhan untuk menangani barang-barang seperti baling-baling yang semakin menipis dan penundaan sebesar 300 juta euro. pembiayaan untuk rencana ekspansi yang disetujui.

Andreas Mummert dari Offshore Wind Energy Foundation mengatakan Jerman akan kekurangan ruang pelabuhan seluas 200 hektar – setara dengan 270 lapangan sepak bola – yang mampu mengangkut beban berat pada tahun 2029.

Jerman sangat bergantung pada pelabuhan di Belanda dan Denmark untuk pengiriman komponen turbin angin lepas pantai, namun kapasitas di sana juga akan mencapai batasnya seiring dengan rencana ekspansi pembangkit listrik tenaga angin yang ambisius di negara tersebut, tambah Mummert.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist