Indonesia – Singapura Lekat dalam Budaya, Erat dalam Niaga ASEAN Readines Pre Departure Program Ngee Ann Polytechnic Singapore – Unpad Bandung

Dalam konteks budaya, Indonesia dan Singapura juga dikenal mempunyai banyak persamaan aspek budaya dalam rumpun Melayu. Juviano Ribero Dos Santos, koordinator fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Singapura memaparkan bahwa sejarah berdirinya Singapura tidak terpisah dalam konteks budaya nusantara. “Kedua negara memiliki banyak persamaan yang harus kita kedepankan dalam kolaborasi global ini, mulai dari jensi kebaya, makanan, bahkan dalam konteks bahasa,” Jelas Juviano. Persamaan inilah yang dikedepankan dan membuat Indonesia dan Singapura punya persahabatan yang sangat kuat. ”Hanya Indonesia dan Singapura yang memiliki tradisi leader’s retreat reguler setiap tahun, dimana kedua kepala negara bertemu dan membicarakan banyak hal dalam relasi dua negara,” jelas Juviano.

Leader’s retreat kedua kepala negara itu jugalah yang menghasilkan kesepakatan penting dalam pendidikan seperti kesepakatan meningkatkan mobilitas mahasiswa kedua negara. “Program itu menghasilkan pengiriman mahasiswa Indonesia dalam IISMA, kemudian konsorsium RISING antar sebelas universitas dan riset INSPIRASI yang melibatkan enam universitas” timpal IGAK Satrya Wibawa, atase Pendikan dan Kebudayaan KBRI Singapura. Acara pre departure program ini juga merupakan komitmen kemdikbudristek RI dan KBRI dalam mendukung kesepakatan yang sudah dijalin antara kedua kepala negara.

ASEAN readiness program yang digagas Ngee Ann Polytechnic dan Universitas Padjajaran ini menjadi satu dari banyak program serupa yang diluncurkan tahun ini dan tahun depan. “lebih dari tiga ribu mahasiswa kedua negara melakukan mobilitas akademik, dan angka itu akan bertambah setiap tahun,” jelas Satrya. Mobilitas ini menjadi bagian dari program kampus merdeka yang sudah diluncurkan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang diharapkan akan memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia lebih berjaya dalam kolaborasi dan kompetensi dunia global. Pemerintah telah mengalokasikan Rp 1 triliun dana pendamping (matching fund) tahun 2022 untuk memfasilitasi dan mempercepat perguruan tinggi dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka. Dana pendamping diharapkan bisa mendorong pendayagunaan perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa oleh pemerintah daerah, pelaku industri, pariwisata, dan ekonomi.

Hanya 37 negara yang melaporkan data mengenai pembunuhan terhadap pasangan intim dan keluarga pada tahun 2023, penurunan tajam dari 75 negara pada tahun 2020. Kesenjangan data ini menghambat upaya untuk...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist