Aulanews.id – ADA telah meluncurkan dasbor baru yang menyediakan informasi berbasis data untuk membantu bisnis di Asia Tenggara menanggapi perubahan besar dalam perilaku konsumen selama pandemi. Dasbor menghasilkan indeks yang memungkinkan perusahaan memahami situasi di lapangan di tingkat nasional dan lokal.
Temuan terakhir dari indeks pemulihan ini mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan pemulihan bisnis yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan negara lainnya, di kawasan Asia Tenggara.
Migrasi konsumen ke ranah digital yang terjadi secara cepat menyebabkan banyak bisnis harus meraba dalam menentukan strategi pemasarannya. ADA berupaya untuk dapat mendukung bisnis dalam mencapai tujuan dan menjangkau audiens mereka dengan langkah tepat dan terukur, melalui pemanfaatan Platform Manajemen Data (DMP) milik ADA yang menggabungkan lebih dari 375 juta data dari perangkat unik.
Platform manajemen data milik ADA, XACT, dimanfaatkan untuk menyusun Recovery Index dengan memproses data anonim dari jutaan perangkat seluler dan aplikasi. Selanjutnya, para pelaku bisnis dapat menggunakan dashboard tersebut untuk memandu mereka dalam pengambilan keputusan dengan cara mengamati mobilitas konsumen dan pola konsumsi digitalnya secara real-time.
Pengguna dapat mengakses dashboard ini secara gratis. Melalui dashboard ini mereka juga dapat menelusuri tampilan regional hingga nasional baik, di Indonesia maupun delapan negara Asia lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Kamboja, Sri Lanka, dan Bangladesh.
“Pandemi COVID-19 menyebabkan disrupsi besar terhadap konsumen yang memengaruhi cara mereka berbelanja, ke mana mereka pergi, dan apa yang mereka lakukan setiap hari. Kami membuat dashboard ini sebagai sumber bagi bisnis untuk memahami dan menanggapi ‘new normal’ dalam ranah perilaku konsumen. Dashboard ini dapat berfungsi sebagai sebuah panduan mengenai perubahan sebelum dan sesudah pandemi dalam konteks berbelanja, penggunaan aplikasi dan mobilitas masyarakat. Dengan demikian, pemasar dapat mengubah strategi akuisisi dan retensi pelanggan mereka di kondisi yang terus berubah,” kata Chief Executive Officer ADA, Srinivas Gattamneni di Jakarta.