Oleh sebab itu, menurut Mahfud, kalau warga pesantren mengatakan NKRI dan Pancasila harga mati, itu benar secara fiqh, karena terbentuknya negara Indonesia adalah hasil kesempatan.”Siapa melawan kesepakatan menurut fiqh namanya bughat. Bughat itu pemberontak. Mari kita semua menjadi Muhajirin orang-orang yang hijrah menuju Indonesia emas. Indonesia emas itu dalam bahasa arabnya adalah baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” pungkas Mahfud.