Aulanews Nasional Indonesia Kecewa dengan Myanmar

Indonesia Kecewa dengan Myanmar

Aulanews.id – Menteri Luar Negeri RI ini mengungkapkan, sejumlah pemimpin negara ASEAN kecewa dengan situasi di Myanmar yang semakin memburuk dan tidak ada kemajuan dalam implementasi 5-Point of Consensus. Retno menuturkan, kekecewaan pemimpin ASEAN itu mengemuka dalam sesi retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Penh pada Jumat (11/11/2022) yang mendiskusikan perkembangan situasi Myanmar.

“Rata-rata pemimpin ASEAN menyampaikan concern dan bahkan kekecewaan bahwa situasi di Myanmar semakin memburuk,” kata Retno dalam keterangan pers, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
“Tidak adanya kemajuan yang signifikan dalam implementasi 5-Point of Consensus (5PC) dan dilihat tidak adanya komitmen junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan 5PC,” ujar Retno melanjutkan.

Baca Juga:  Tawarkan Layanan Istimewa Nasabah Premium, Bank Mandiri Resmikan Outlet Prioritas di Jayapura

Retno menuturkan, para menteri luar negeri ASEAN pun membahas negosiasi mengenai review dan keputusan para pemimpin ASEAN terkait 5PC. Menurut dia, tidak mudah mencapai konsensus dari keputusan para pemimpin ASEAN mengenai implementasi 5PC meski akhirnya kesepakatan dapat tercapai.

Ia menyatakan, salah satu isi keputusan tersebut menegaskan bahwa partisipasi non-political representation dari Myanmar berlaku untuk KTT maupun pertemuan menteri luar negeri ASEAN (AMM).

“Ini adalah untuk pertama kalinya para pemimpin menegaskan tidak diizinkannya wakil tingkat politik dari Myanmar untuk berpartisipasi dalam dan pertemuan para menteri luar negeri,” kata Retno. “Dan ini keputusan tertulis pertama pada tingkat pemimpin yang dikeluarkan oleh ASEAN. Tentunya ini menjadi yurisprudensi bagi ASEAN,” ujar dia.

Baca Juga:  Menhan Sjafrie Beri Pembekalan Nakes TNI Gelombang Dua

Selain itu, para pemimpin ASEAN juga menugaskan ASEAN Coordinating Counsel atau para menlu untuk mengkaji lebih lanjut partisipasi Myanmar di semua pertemuan ASEAN bila diperlukan. Retno mengatakan, keputusan ini juga mengirimkan pesan kuat kepada junta militer Myanmar untuk membuat situasi membaik.

“Mengirimkan pesan yang kuat atau bahkan warning kepada junta militer Myanmar bahwa jika situasi tidak membaik maka pengaturan yang diterapkan untuk AMM dan KTT dapat berlaku untuk pengaturan ASEAN lainnya,” kata Retno.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia kecewa atas situasi di Myanmar yang semakin buruk dan tidak adanya progres signifikan dari implementasi 5PC oleh junta militer Myanmar. (Ful)

Berita Terkait

Kapolri dan Menteri Ara Sepakat Wujudkan 3 Juta RumahKapolri dan Menteri Ara Sepakat Wujudkan 3 Juta Rumah

Menhan Sjafrie Hadiri Jamuan Makan Malam Bersama Delegasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (CPLA)

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top