Aulanews.id, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus berkomitmen mendorong digitalisasi di berbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi. Ini penting, sebab penerapan digitalisasi ekonomi terutama di bidang keuangan diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, inklusif, dan berkelanjutan.
Komitmen kuat Gubernur Khofifah ini membuahkan hasil. Dimana, Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Provinsi Jawa Timur per semester I tahun 2023 mengalami peningkatan yang signifikan.
ETPD sendiri adalah suatu upaya yang terpadu dan terintegrasi untuk mengubah pembayaran dari tunai menjadi nontunai, dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.
Berdasarkan data Bank Indonesia, dari total 39 Pemda di Jatim yang terdiri dari 38 Pemkab/Pemkot dan 1 Pemprov, sebanyak 38 Pemda telah berada pada kategori Digital. Angka ini meningkat pesat sebanyak 34 Pemda dibandingkan Semester II tahun 2022.
Tidak hanya itu, masih berdasarkan data Bank Indonesia, Indeks ETPD Semester I Tahun 2023 untuk 39 Pemda di Pemprov Jatim memiliki skor rata-rata sebesar 91,7%. Capaian ini tercatat meningkat signifikan jika dibandingkan semester II tahun 2022 dimana Skor ETPD saat itu adalah 88,7%.
Atas capaian ini, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan juga terima kasihnya pada seluruh elemen strategis, terutama sektor perbankan, yang telah berkontribusi dalam meningkatkan iklim digital di Jatim.
“Capaian ini merupakan buah kerja keras Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Jatim dan seluruh stakeholder. Baik di pemerintahan maupun instansi yang sudah menerapkan sistem digital. Hal ini menjadi upaya kita bersama untuk terus meningkatkan iklim dan ekosistem digital di Jatim,” urai Gubernur Khofifah , Jum’at (6/10).