Aulanews.id – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Prof Dr KH M Roem Rowi MA wafat pada Jum’at (12/08/2023) sekira pukul 23.30 WIB. Ia berpulang ke rahmatullah di usia 76 tahun. Shalat jenazah dilaksanakan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Sabtu (13/08/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.
Kabar meninggalnya Kiai Roem Rowi membuat kaget banyak kalangan, termasuk penulis sendiri. Saat ba’da Subuh sejumlah grup WhatsApp memberitakan meninggalnya sosok ulama yang membidangi ilmu tafsir dan ulumul qur’an terkemuka tersebut.
Ia adalah ulama sepuh dan kiai panutan yang diterima di semua kalangan masyarakat, baik kalangan Nahdliyin maupun Muhammadiyin. Semua kalangan tentu merasa sangat kehilangan atas wafatnya Kiai Roem Rowi.
Ia adalah tokoh yang sangat moderat dan cukup sederhana dalam kesehariannya, bahkan sangat sederhana. Banyak sekali cerita-cerita tentang sosok Kiai Roem Rowi dalam dakwahnya di jalan Allah.
Suatu ketika seorang kawan jurnalis, penyiar TVRI, menceritakan pengalaman pribadi yang sangat berkesan dan menarik dengan Kiai Roem Rowi, ketika kawan jurnalis TVRI tersebut mendapat tugas dari pendidikannya di Kepasturan, Salatiga. Mengingat, ia adalah salah satu mahasiswa di Salatiga.
Nah, di akhir masa pendidikannya itu, kawan jurnalis TVRI itu dikirim ke Surabaya untuk mempelajari Al-Qur’an sekaligus pembanding dari kitab Injil. Ia ke Surabaya dan bertemu dengan Kiai Roem Rowi yang kala itu masih menjadi Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Dengan sangat terbuka Kiai Roem Rowi memberikan ilmunya perihal ulumul qur’an, mulai dari surat Al-Fatihah, Al-Baqarah, sampai juz amma (juz 30). Proses ‘pembelajaran’ perihal Al-Qur’an oleh Kiai Roem Rowi, mulai dari surat Al-Fatihah sampai juz 29, berjalan lancar-lancar saja. Ketika ada pertanyaan semua dijawab dengan lugas dan mudah dipahami.
Namun, ketika sampai pada surat Al-Ikhlas, kawan jurnalis TVRI tersebut mengaku tidak kuat. Ia jadi banyak memikirkan terhadap penjelasan-penjelasan yang disampaikan dan diartikan Kiai Roem Rowi pada surat di dalam Al-Qur’an tersebut. Sehingga hal itu membuat kawan jurnalis TVRI itu gelisah setiap harinya. Bahkan menjelang tidur masih memikirkan penjelasan itu hingga ia tidak bisa tidur, karena yang disampaikan Kiai Roem Rowi itu sangat mengena di hatinya.
Berhari-hari kawan jurnalis TVRI itu terus saja memikirkan penjelasan tentang surat Al-Ikhlas. Hingga kemudian ia berinisiatif menemui Kiai Roem Rowi lagi dan menyampaikan kegelisan yang dialami, bahwa ia tidak bisa tidur dan lain sebagainya.