Aulanews.id – Para ilmuwan dari Queensland Museum dan James Cook University menggunakan teknologi AI untuk mempercepat proses analisis fosil yang sebelumnya membutuhkan waktu berbulan-bulan menjadi hanya beberapa hari. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports. dilansir dari phys (12/092024)
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Espen Knutsen dan Dmitry Konovalov menemukan cara baru menggunakan teknologi Pemindaian Tomografi Terkomputasi (CT) untuk memeriksa fosil yang masih terbungkus batu tanpa harus merusak batu tersebut. Sebelumnya, para peneliti harus memisahkan bagian fosil dari batu secara manual, yang memakan waktu lama.
Dengan bantuan AI, mereka hanya perlu memproses sekitar 2% dari gambar fosil untuk melatih sistem Pembelajaran Mendalam, sehingga komputer dapat menyelesaikan sisanya. Hasilnya, fosil reptil berusia 240 juta tahun dari Queensland berhasil dibuat dalam model 3D hanya dalam beberapa hari, bukan bulan.
Temuan ini memungkinkan para peneliti untuk menganalisis fosil lebih cepat, sehingga mereka bisa lebih fokus pada penemuan-penemuan baru tentang masa lalu. Ke depannya, teknologi ini juga akan diterapkan untuk mempelajari jenis fosil lainnya.