Aulanews.id, Rio De Janeiro – Hutan hujan Amazon di Brasil mengalami kekeringan parah. Perubahan iklim kian memperburuk keadaan sehingga kekeringan menjadi lebih sering, lebih lama, dan lebih parah. Suhu yang lebih hangat meningkatkan penguapan, yang mengurangi air permukaan dan mengeringkan tanah dan vegetasi.
Otoritas Pertahanan Sipil mengatakan,
kekeringan ini diperkirakan akan berlangsung lebih lama dan lebih intens, karena fenomena iklim El Nino yang menghambat pembentukan awan hujan.
Kekeringan tersebut berdampak pada penangkapan ikan, yang merupakan mata pencaharian bagi banyak masyarakat asli di tepi sungai Amazon.
Tak hanya itu, kekeringan juga berdampak pada akses transportasi yang dipasok melalui air, untuk mendapatkan kebutuhan penting, seperti makanan dan air, karena alat transportasi utama di wilayah tersebut adalah jalur air, dan tingkat ketinggian permukaan air sungai secara historis rendah.
“Negara bagian Amazonas mengumumkan keadaan darurat lingkungan dua minggu yang lalu sebagai tanggapan atas kekeringan yang berkepanjangan dan meluncurkan rencana tanggap darurat senilai 20 juta dolar AS. Pihak berwenang juga akan mendistribusikan pasokan makanan dan air, serta peralatan kebersihan pribadi,” kata badan pertahanan sipil negara bagian dalam sebuah pernyataan.
Gubernur Wilson Lima berada di ibukota Brasila pada hari Selasa untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah federal. Lima berbicara dengan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva untuk membahas kekeringan.
Berbagai tingkat pemerintahan akan “mengkoordinasi’ langkah-langkah untuk mendukung orang-orang yang tinggal di kota-kota yang terkena dampak,” kata Lima di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada hari Ahad lalu.