Berbicara kepada wartawan melalui tautan video dari Amman setelah kembali dari misi penilaian di beberapa lokasi di wilayah kantong tersebut, Sunghay menggambarkan bagaimana warga Gaza “nyaris tidak bisa bertahan” setelah berulang kali mengungsi akibat kekerasan dan perintah evakuasi IDF.
“Rumah sakit penuh sesak dan baunya tidak tertahankan… limbah tumpah ke tenda-tenda, tidak ada air bersih… Jika bom tidak membunuh, maka penyakitlah yang akan membunuh,” Kata Pak Sunghay, setelah mengunjungi Khan Younis, Rafah dan Deir-Al-Balah.
“Suara bom, senjata, drone terus terdengar,” tambahnya. “Suara peperangan tiada henti siang dan malam. Selama 22 tahun saya bekerja di PBB, termasuk dalam banyak situasi konflik dan pasca-konflik, saya belum pernah melihat tantangan seperti ini bagi PBB dan mitra hak asasi manusia serta bantuan kemanusiaan untuk beroperasi. Kehancurannya tidak terbayangkan.”
Lanskap Khan Younis kini “berubah”, lanjut petugas OHCHR. “Penuh dengan bangunan dan infrastruktur yang hancur total dan sebagian. Orang-orang yang saya temui memberi tahu saya bagaimana mereka telah berpindah 10 kali…mereka hampir tidak dapat bertahan.”