Peramal cuaca MetSul mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa wilayah tersebut bisa menghadapi banjir yang lebih besar dengan proporsi yang serius.
Di negara tetangga Uruguay, badai dan banjir telah menutup jalan raya dan menyebabkan hampir 800 orang mengungsi dan lebih dari 3.000 orang kehilangan aliran listrik, kata pemerintah.
Di Brasil, banyak penduduk di dan sekitar Porto Alegre, kota berpenduduk 1,3 juta jiwa, hidup dalam kegelapan setelah perusahaan listrik memutus aliran listrik karena alasan keamanan.
Mereka menghadapi kekurangan produk, terutama air minum. Manajer supermarket mengatakan tidak ada akses bagi truk pemasok atau karyawan yang hendak berangkat kerja. Penjualan air mineral dibatasi di beberapa supermarket.
Operasi penyelamatan sukarelawan pada malam hari di Porto Alegre juga terhambat oleh penjarahan, dimana polisi memberikan keamanan dengan menggunakan perahu dan bahkan jet ski.
“Kami tidak akan keluar untuk menyelamatkan orang-orang di malam hari tanpa pengawalan bersenjata, karena ini terlalu berisiko,” kata relawan Lauro Strogulski kepada Reuters.