Aulanews.id- Kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah telah mengumumkan kematian salah satu komandan tertingginya di tengah pemboman intens Israel di negara itu.
Hizbullah mengkonfirmasi bahwa Ibrahim Muhammad Qubaisi telah terbunuh dalam sebuah postingan di Telegram pada Rabu pagi, beberapa jam setelah militer Israel mengatakan dia telah “dilenyapkan” dalam serangan udara di Ghobeiri di pinggiran selatan Beirut.
Para pejabat Israel mengatakan bahwa Qubaisi, juga dikenal sebagai “Haji Abu Musa”, memimpin sejumlah unit rudal dan roket Hizbullah dan bertanggung jawab atas serangan tahun 2000 di mana tiga tentara Israel diculik dan dibunuh.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon mengatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan enam orang dan melukai 15 lainnya.
Serangan Israel sejak Senin telah menewaskan sedikitnya 569 orang dan melukai 1.835 lainnya di Lebanon, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
“Ini adalah suasana yang sangat tegang, banyak orang sangat khawatir,” kata Oliver Marsden. Dilansir oleh aljazeera.com pada hari Selasa (25.09.2024)
“Anda juga memiliki puluhan ribu orang Lebanon yang melarikan diri dari selatan, menuju utara, ke sini ke Beirut.”
Kampanye pemboman Israel telah memaksa ribuan orang untuk melarikan diri dari Lebanon selatan dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik habis-habisan baru di Timur Tengah tepat ketika perang Israel di Gaza mendekati tanda satu tahun.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dijadwalkan bertemu pada hari Rabu untuk membahas konflik yang meningkat.
Pada hari Selasa, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa Lebanon “berada di jurang”.