Israel telah menyerang Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat, sehingga menimbulkan kekhawatiran global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut, dengan kelangkaan makanan, layanan medis yang runtuh, dan jumlah korban sipil yang tewas telah melampaui 9.000 orang.
Blinken mengatakan kepada wartawan setelah bertemu dengan para pemimpin Israel, AS bertekad bahwa tidak akan ada pihak kedua atau ketiga dalam konflik tersebut. Dia juga mengimbau Israel untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil di Gaza.
Militer Israel mengatakan, pasukannya memerangi militan Hamas dalam pertempuran jarak dekat di jalan-jalan yang hancur setelah mengepung Kota Gaza dalam upaya mereka untuk memusnahkan kelompok Islam yang menguasai wilayah kecil dan padat penduduk tersebut.
Washington telah menolak seruan dari negara-negara Arab dan beberapa negara lain untuk melakukan gencatan senjata penuh dalam perang tersebut, namun menginginkan jeda yang lebih bersifat sementara dan bersifat lokal dalam pertempuran agar bantuan dapat masuk dan para sandera yang disandera oleh Hamas dapat meninggalkan negara tersebut.
Makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan hampir habis di Gaza, bangunan-bangunan rata dengan tanah dan ribuan orang meninggalkan rumah mereka untuk menghindari pemboman yang tiada henti.
Badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan sedang terjadi dan merupakan episode paling berdarah dalam beberapa dekade konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama.
Blinken juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu selama hampir satu jam sebelum keduanya bertemu dengan anggota kabinet darurat Israel, yang dibentuk setelah serangan Hamas.
Netanyahu kemudian mengatakan bahwa Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata sementara sampai para sandera yang ditangkap oleh Hamas dibebaskan.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 9.227 orang telah terbunuh sejak Israel memulai serangan terhadap wilayah berpenduduk 2,3 juta orang tersebut sebagai pembalasan atas amukan Hamas di Israel selatan.
Penulis: Bela
Editor: Hendro