Aulanews.id, Gaza – Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran memperingatkan Amerika Serikat pada Jumat (3/11/2023) bahwa jika Israel tidak menghentikan serangannya terhadap Gaza, maka konflik dapat meluas menjadi perang regional.
Sayyed Hassan Nasrallah, dalam pidato pertamanya sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober, juga mengancam AS, sekutu utama Israel, dan mengisyaratkan kelompok paramiliter yang didukung Iran siap menghadapi kapal perang AS di Mediterania.
Sebagai kekuatan militer bersenjata lengkap dan sekutu militan Hamas Palestina, Hizbullah telah melawan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel dalam eskalasi paling mematikan sejak mereka berperang dengan Israel pada tahun 2006.
“Kami siap untuk segala kemungkinan,” kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi, sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (3/11/2023) waktu setempat.
“Siapa pun yang ingin mencegah perang regional, dan saya sedang berbicara dengan Amerika, harus segera menghentikan agresi terhadap Gaza,”
Hizbullah, lanjut dia, tidak takut dengan kekuatan angkatan laut AS yang telah dibangun Washington di wilayah tersebut sejak krisis ini meletus.
“Anda, orang Amerika, tahu betul bahwa jika perang pecah di wilayah tersebut, armada Anda tidak akan ada gunanya, pertempuran dari udara juga tidak akan ada gunanya, dan pihak yang akan menanggung akibatnya adalah… kepentingan Anda, tentara Anda, dan armada Anda,” katanya.
Nasrallah mengatakan bahwa eskalasi lebih lanjut di sepanjang perbatasan Lebanon antara Israel dan kelompoknya bergantung pada apa yang terjadi di Jalur Gaza, yang diserang oleh pasukan Israel sejak Hamas menyerang Israel empat minggu lalu.
Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan, pihaknya mengetahui pidato Nasrallah tetapi tidak akan terlibat dalam “perang kata-kata”. Hizbullah dan aktor-aktor negara dan non-negara lainnya tidak boleh mencoba mengambil keuntungan dari konflik antara Israel dan Hamas.
Pernyataan Nasrallah bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke Israel, yang merupakan kunjungan keduanya ke wilayah tersebut dalam waktu kurang dari sebulan untuk menunjukkan dukungan bagi sekutu dekatnya Israel dalam konfrontasinya dengan Hamas.
Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Gaza, sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober di mana kelompok militan tersebut menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang.