Berlanjut ke babak kedua, Eduardo Almeida (Arema FC) dan Liestiadi (Persikabo) masih mempertahankan komposisi pemain mereka.
Tepat pada menit ke-50, Persikabo mendapatkan peluang emas ketika Hendra Adi Bayauw lolos dari jebakan offside setelah menerima umpan terobosan Ciro Alves.
Hendra Adi Bayauw kemudian langsung melakukan akselerasi ke kotak penalti Arema FC. Ketika hendak masuk kotak penalti, Hendra Adi Bayauw mencoba dengan melepaskan tembakan keras kaki kanan. Beruntung bagi Arema FC karena tembakan Hendra Adi Bayauw masih melebar di sisi kiri gawang.
Memasuki menit ke-55, tempo pertandingan mulai meningkat dengan Arema FC memegang kendali permainan. Pada menit ke-58, Eduardo Almeida menarik keluar Ridwan Tawainela dan memasukkan pemain muda, Bramantio Ramadhan.
Pergantian itu tidak mengubah formasi Arema FC, yakni 4-2-3-1 dengan mengandalkan M. Rafli di lini depan. Hingga menit ke-70, Arema FC yang terus-terusan menggempur pertahanan Persikabo tetapi masih belum berhasil mencetak gol.
Memasuki menit ke-75, Persikabo secara perlahan mulai mengambil alih kendali permainan. Tepat pada menit ke-79, Pushniakou Siarhei nyaris menggetarkan jala gawang Arema FC andai tembakan kaki kanannya dari dalam kotak penalt tidak ditepis oleh Adilson Maringa.
Lima menit berselang, Pushniakou Siarhei kembali mengancam pertahanan Arema FC lewat akselerasi di sisi kiri. Siarhei kemudian mengirim umpan silang setelah berhasil menembus sepertiga pertahanan Arema FC.
Umpan Siarhei itu mengarah ke Roni Sugeng yang berdiri bebas di depan kotak penalti Arema FC. Mendapatkan ruang tembak yang cukup lebar, Roni Sugeng langsung melepaskan tembakan kaki kanan. Roni Sugeng hanya bisa tertunduk lesu setelah tembakan kaki kanan sedikit melebar di sisi kiri gawang Arema FC.