Aulanews.id – Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, tewas saat melakukan protes terhadap pemukiman ilegal yang dilakukan oleh pasukan Israel pada hari Jumat.
Laporan otopsi terhadap Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis Turki-Amerika, telah mengonfirmasi bahwa dia terbunuh oleh peluru penembak jitu Israel di kepala, kata gubernur Nablus Ghassan Daghlas.
Eygi, yang berpartisipasi dalam demonstrasi menentang pemukiman ilegal Israel di kota Beita, ditembak oleh pasukan Israel pada hari Jumat.
Daghlas mengatakan hasil otopsi menunjukkan penyebab kematian Eygi adalah luka tembak yang dilakukan oleh penembak jitu, yang secara khusus mengenai kepalanya. Eygi telah dilarikan ke rumah sakit terdekat dan dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit.
Ia mengatakan pemeriksaan dilakukan pada Jumat malam di Institut Kedokteran Forensik, Universitas Nasional An-Najah di Nablus, dilansir dari aa.com pada hari Sabtu (7/9/2024).
Para pejabat Palestina sebelumnya menduga kematian Eygi kemungkinan merupakan hasil penargetan yang disengaja oleh penembak jitu Israel.
Menurut sumber Kementerian Luar Negeri Turki, informasi tentang kematian Eygi dibagikan kepada konsulat Turki di Yerusalem pada hari Jumat.
Sumber tersebut mengindikasikan bahwa Eygi kemungkinan telah sengaja menjadi sasaran penembak jitu Israel yang menggunakan peluru tajam, bukan peluru karet.
Eygi, 26 tahun, warga negara ganda Turki dan AS, telah aktif terlibat dalam gerakan solidaritas yang mendukung hak-hak Palestina. Kematiannya telah memicu kemarahan dan seruan untuk akuntabilitas dari masyarakat lokal dan internasional.
Militer Israel belum mengomentari secara spesifik insiden tersebut atau hasil otopsi.