Aulanews.id – Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyebut bahwa hingga kini literasi politik warga NU telah meningkat.
Menurutnya, salah satu yang membuktikan bahwa warga NU telah mengalami peningkatan literasi politik adalah karena pendidikan mereka tidak lagi didominasi oleh pendidikan agama. Nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama saat ini memiliki latar belakang pendidikan yang beragam.
“Peningkatan literasi politik warga NU terutama disebabkan semakin tingginya tingkat pendidikan warga NU dan semakin beragamnya latar belakang warga NU yang sudah tidak terlalu didominasi pendidikan agama. Penetrasi digital juga sangat berpengaruh terhadap menguatnya literasi politik warga NU,” katanya, Rabu (21/09/2022).
Founder Alvara Research Center itu mengharapkan agar NU secara kelembagaan menyiapkan berbagai persiapan menjelang perhelatan pemilu 2024. Salah satunya dengan memperkuat soliditas semua perangkatnya.
“Secara organisasi, NU perlu memperkuat kohesivitas semua perangkat organisasi dari pusat hingga ranting agar gerak langkah NU bisa lebih tertata dengan baik menjelang pemilu 2024,” ungkap dia.
Hasan berharap agar di dalam pemilu 2024 nanti warga NU tidak menjadi objek pemanfaatan suara elektoral dari para calon dan partai politik. Karenanya, Nahdliyin perlu jeli dan cerdas saat hendak memilih partai atau calon tertentu.
“NU harus bisa menjadi subjek, tidak hanya menjadi objek yang hanya diperebutkan dan dimanfaatkan suaranya. Warga NU harus lebih jeli dan cerdas dalam memilih partai atau kandidat mana bisa memberikan manfaat terbesar bagi NU,” tegas Hasan.
Berdasarkan laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau MABDA bertajuk The Muslim 500 edisi 2022, sebagaimana dilansir Katadata, saat ini terdapat 231,06 juta penduduk Indonesia yang beragama Islam. Jumlah itu setara dengan 86,7 persen dari total penduduk Indonesia.
Temuan riset Alvara Research Center Alvara Research Center menunjukkan bahwa 88,4 persen dari jumlah muslim di Indonesia merasa dekat dengan NU. Kedekatan muslim Indonesia terhadap NU itu dikategorikan melalui berbagai aktivitas kultural seperti tahlilan, maulid Nabi, qunut subuh, ziarah makam ulama, dan jumlah rakaat shalat tarawih. (Ful)