Aulanews.id – MKNU Kota Mojokerto terbilang unik. Sebab salah satu peserta itu adalah Walikota Mojokerto Ita Puspita Sari. Sebagai kader NU, ning ita mengaku bangga dan siap mengemban amanah organisasi.
Menurut ning Ita, menjadi bagian dari muslimat NU berharap harus memiliki pemahaman tentang aswaja, sebab pengurus harus mampu memberikan pemahaman terhadap anggotanya dan jamaahnya. Kemudian sebagai kader, muslimat adalah salah satu Banom yang menjadi pilar NU. Maka harus mampu memberikan peningkatan kapasitas sumberdaya dari pengurus dan anggotanya.
“Di Nahdatul Ulama ini, banom terbesarnya yaitu muslimat. Diketahui serbagai organisasi yang memiliki jamaah yang terbesar dalam arti jumlahnya terbanyak, Maka harus bersama seiring besarnya dengan kualitas dari SDM organisasi itu sendiri,” kata Ning Ita.
Saat ini yang paling dipahami tentang pemahaman Aswaja dengan MKNU. Kemudian sebagai anggota NU harus mampu bersaing di era digital, dan tidak boleh tertinggal. Meskipun dalam muslimah itu para pengurus dan anggotanya generasi senior, ternyata mereka memiliki pemahaman bagaimana mampu menjadi dai yang menggunakan teknologi informasi.
“Dalam rangka memantapkan metode dakwah itu, salah satu materi MKNU nanti tentang memanfaatkan teknologi digital. Terkait pengembangan Aswaja, usai kegiatan MKNU akan banyak kegiatan dengan semangat dan ilmu baru tentunya,” tutup Ning Ita. (PUL)