Selama perawatan Noguchi, pihak RSUD Provinsi NTB melibatkan tim dokter terbaik, seperti dokter spesialis emergency, spesialis anestesi, spesialis bedah saraf, spesialis bedah umum, spesialis radiologi, dan spesialis torak rediofaskuler.
“Penyebab kematian karena cedera kepala berat atau multipel trauma, mulai dari kepala sampai leher. Jadi tim kesehatan sudah melakukan sesuai dengan standar dan itu juga kami lakukan dalam hitungan waktu sangat baik,” ucap Herman.
Keluarga Noguchi dari Jepang juga berada di RSUD Provinsi NTB saat sang pembalap dinyatakan meninggal. Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Herman Mahaputra mengatakan pihak keluarga menerima kepergian Noguchi.
“Kami sudah menjelaskan kepada keluarganya yang datang dari Jepang dan pihak keluarga pun sudah menerima dan mengikhlaskan,” ucap Herman.
“Jenazah sampai saat ini masih menunggu agen dari Jepang untuk persiapan peti jenazah dan selanjutnya diterbangkan ke Jepang. Tapi kami belum tahu sampai kapan, apakah hari ini atau juga besok [Jumat] jenazah di bawa ke Jepang,” katanya. (Mg 05)