Hari AIDS Sedunia: PBB mendesak para pemimpin untuk ‘mengambil jalan yang benar untuk mengakhiri AIDS’ pada tahun 2030

Aulanews.id – Diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Desember, Hari AIDS Sedunia berfungsi sebagai pengingat perjuangan global melawan pandemi ini sekaligus memperingati hilangnya nyawa dan merayakan kemajuan.

Setiap 25 detik, satu orang di dunia tertular HIV,” kata Guterres.

“Seperempat orang yang hidup dengan HIV – lebih dari sembilan juta orang – tidak memiliki akses terhadap pengobatan yang dapat menyelamatkan nyawa,” tambahnya.

Ia menyerukan pendekatan berbasis hak dalam pencegahan dan pengobatan human immunodeficiency virus (HIV), dengan menyoroti dampak buruk dari undang-undang dan praktik diskriminatif yang menstigmatisasi perempuan, anak perempuan, dan kelompok minoritas.

Perjuangan melawan AIDS dapat dimenangkan,” Tuan Guterres menekankan, “Jika para pemimpin mengambil pendekatan berbasis hak untuk memastikan bahwa setiap orang – terutama yang paling rentan – bisa mendapatkan layanan yang mereka butuhkan tanpa rasa takut.

“Kita akan mengatasi AIDS jika hak setiap orang, dimanapun, dilindungi. Saya menyerukan kepada semua pemimpin untuk memperhatikan tema tahun ini dan mengambil jalan yang ‘benar’,” ujarnya.

Pertahankan hak sebagai intiUNAIDS, Program Gabungan PBB untuk HIV/AIDS, memperkuat seruan tersebut, mendesak pemerintah untuk “mengambil jalur yang tepat untuk mengakhiri AIDS.”

Winnie Byanyima, Direktur Eksekutif UNAIDS, menekankan pentingnya menghilangkan hambatan sistemik terhadap layanan kesehatan.

Untuk melindungi kesehatan setiap orang, kita perlu melindungi hak-hak setiap orang”katanya.

Kemajuan dipertaruhkanLaporan Hari AIDS Sedunia menunjukkan bahwa menghormati dan melindungi hak asasi manusia dapat membantu memastikan akses yang adil terhadap layanan HIV dan mencegah infeksi baru.

Laporan ini juga mengungkapkan bagaimana kesenjangan dalam realisasi hak asasi manusia, serta pelanggaran dan pelanggaran menghambat berakhirnya pandemi AIDS.

Laporan UNAIDS menggarisbawahi bahwa kemajuan akan terhenti tanpa pendekatan berbasis hak asasi manusia. Pada tahun 2023, 1,3 juta orang baru terinfeksi HIV secara global, tiga kali lipat dari target tidak lebih dari 370,000 infeksi tahunan yang ditetapkan pada tahun 2025.

Angeli Achrekar, Asisten Sekretaris Jenderal dan Wakil Direktur Eksekutif UNAIDS, membahas laporan terbaru mereka dengan UN News. Wanita, anak-anak berisikoSelain itu, 63 negara masih mengkriminalisasi kelompok LGBTQ+, sementara kekerasan berbasis gender yang meluas dan terbatasnya kesempatan pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan membuat mereka sangat rentan.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist