Aulanews Nasional Harga Telur Terus Melambung, Jurang Kemiskinan Diprediksi Melebar Lebih Cepat

Harga Telur Terus Melambung, Jurang Kemiskinan Diprediksi Melebar Lebih Cepat

Aulanews.id. JAKARTA – Beberapa hari ini, harga telur ayam terus merangkak naik bahkan tertinggi sepanjang sejarah. Dikhawatirkan kategori orang miskin makin bertambah sehingga jurang kemiskinan akan menganga lebih cepat jika harga telur terus meroket.

Kekhawatiran itu disampaikan Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. “Sumbangan telur ayam dalam garis kemiskinan bahkan mencapai 4,12 persen di perkotaan. Lebih tinggi dari mi instan dan bawang merah,” ucap Bhima.

Seperti diketahui, harga telur terus melonjak hingga lebih dari Rp 30 ribu per kilogram. Peningkatan harga ini, menurut para peternak, sudah diprediksi sejak tiga hingga empat bulan lalu. Pemerintah lantas membuka opsi untuk mengantisipasi kenaikan harga telur dengan operasi pasar.

Baca Juga:  Siap Kembangkan Energi Berkelanjutan di IKN, Ini Portofolio Energi Hijau Pertamina

Bhima menilai, langkah pengendalian harga lewat operasi pasar hanya akan meredam kenaikan secara temporer. Seharusnya, kata dia, pemerintah perlu merunut masalah di seluruh rantai pasok mulai harga pakan ternak, jumlah populasi ayam petelur, hingga kelancaran distribusi. “Kalau operasi pasar pada waktu sidak ya harga turun, tapi setelah operasi pasar selesai harga bisa naik lagi,” tuturnya.

Bhima pun menuturkan pemerintah harus memiliki solusi untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan secara jangka panjang. Jika peternak ayam petelur kurang, kata dia, perlu dibantu dengan anggaran khusus permodalan ketimbang hanya melakukan operasi pasar.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan telah menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), dan lembaga lainnya untuk melakukan operasi pasar apabila harga telur tidak kunjung turun hingga di bawah Rp 30 ribu per kilogram. “Kami terus berkoordinasi intensif dengan Kemendag, Kementan dan Satgas Pangan, hari ini sudah bertemu Dirjen PKH Kementan sepakat akan melakukan langkah-langkah stabilisasi diantaranya Operasi Pasar,” ujarnya.

Baca Juga:  Perppu Cipta Kerja Beri Perlindungan Pekerja

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga telur berada di urutan keempat komoditas penyumbang garis kemiskinan, yakni sebesar 4,12 persen. Posisi telur di bawah komoditas daging ayam ras yang menyumbang angka 4,63 persen, rokok kretek filter 12,21 persen, dan beras 19,38 persen.

Merujuk laman Informasi Pangan Jakarta pun mencatat harga rata-rata telur hari ini, Jumat, 26 Agustus 2022 masih melonjak yaitu Rp 30.9890 per kilogram. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pun mencatat, komoditas telur mengalami kenaikan harga menjadi Rp 31.300 per kilogram. Kenaikan harga telur sudah berlangsung sekitar tiga pekan dari harga semula berkisar Rp 20 ribu per kilogram.(MG2/Vin)

Baca Juga:  Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Komitmen Indonesia pada Sesi Dialog APEC di Peru

Berita Terkait

Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan PM Ibrahim di Rumah Tangsi Malaysia

Menhan Terima Kunjungan Kehormatan Kepala Staf Gabungan Komisi Militer Pusat Republik Rakyat Tiongkok

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top