Aulanews.id – Harga kripto kebakaran dalam 24 jam terakhir. Tak terkecuali bitcoin, mata uang digital dengan kapitalisasi pasar terbesar. Bahkan, ethereum dan terra anjlok paling parah dari antara 10 kripto teratas.
Mengutip coinmarketcap.com, Jumat (11/2), bitcoin jatuh 1,43 persen ke posisi US$43.552 per koin. Pun demikian, bitcoin sudah meroket 17,13 persen dalam sepekan terakhir.
Ethereum dengan kapitalisasi pasar kedua terbesar merosot 4,71 persen ke posisi US$3.072 per koin. Namun, ethereum menanjak 14,39 persen dalam sepekan terakhir.
Yang tidak kalah parah adalah terra, rontok 8,02 persen ke posisi US$52,05 per keping. Kejatuhan terra sampai menyeretnya turun ke peringkat 10 di kripto teratas.
Terra bertukar peringkat dengan avalance yang merangkak ke posisi 9 dengan pertumbuhan 2,82 persen. Avalanche saat ini dibanderol US$91,95 per keping.
BNB dan XRP juga keok dengan penurunan masing-masing 1,64 persen dan 5,83 persen. BNB saat ini dipatok US$414,22 per keping, sedangkan XRP dibanderol US$0,8259 per keping.
Solana yang ada di peringkat ke-8 juga melorot 6,95 persen menjadi US$105,62 per keping. Namun, solana berhasil mendaki 4,24 persen dalam sepekan terakhir.
Di Indonesia, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar. Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Saat ini, aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.