Halaqah Fikih Peradaban, Problem Internasional yang Dibahas di Pesantren

Problem utama yang memicu meruncingnya konflik global tersebut antara lain persaingan supremasi adi daya di dunia internasional, konflik antar maupun sesama umat beragama yang marak berkembang serta menimbulkan polarisasi yang luar biasa, hingga ancaman nuklir yang potensi hulu ledaknya bisa menghancurkan enam kali bumi. Ancaman keamanan dunia ini juga berpotensi merontokkan sistem moneter dunia. “Menghadapi situasi konflik berikut ancaman semacam ini, Islam menyuruh apa? Jihad. Maka perlu dirumuskan strateginya bagaimana supaya kita mampu menyumbangkan penyelesaian konflik global tersebut dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.

Dalam sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Kiai Mahfud Hamid menyebut bahwa gagasan Fikih Peradaban merupakan wacana baru bagi para kiai muda, terlebih alumni Pesantren Al Anwar. “Halaqah ini diharapkan dapat memberikan wacana dan pemahaman baru bagi para kiai dalam membaca dan merespon perkembangan peradaban dunia yang bergerak sangat cepat,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Halaqah Fikih Peradaban ini digelar kurang lebih 300 kali sebelum Muktamar Fikih Internasional tahun depan. Hal itu dilakukan sebagai komitmen NU dalam menjaga perdamaian dunia. Yahya juga menjelaskan, halaqah ini akan melibatkan para kiai NU dari seluruh Indonesia. Halaqah atau pertemuan para kiai dan ulama ini sebagai upaya untuk menghidupkan kembali gagasan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan konteksnya dengan memajukan peradaban melalui agama. “Dalam muktamar fikih internasional kita akan mengundang 300-an ulama dari seluruh dunia. Muktamar ini akan kita jadikan agenda tahunan. Muktamar harus menjadi peradaban baru yang lahir untuk membangun dunia,” tegasnya.(Vin)

“Ada yang bilang kami cuma fokus di timnas senior, padahal pembinaan usia muda sudah kami lakukan juga,” lanjut Arya. Sebagai gambaran konkret, Arya mengatakan Indonesia baru saja mencatat sejarah dengan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist