Menurut Ulil, dalam fikih peradaban termuat paradigma dan cara berpikir ulama-ulama klasik Islam hingga filosofi yang diusungnya. Dalam konteks ini, Gus Yahya berusaha mengajak kembali kiai-kiai untuk menghadapi peradaban baru ini secara substantif. “Jadi, itu alasan kenapa diadakan halaqah dan dinamai dengan halaqah fikih peradaban. Karena kata kuncinya adalah peradaban,” ungkap Ulil.
Halaqah ini, lanjut Ulil, akan digelar di 250 titik di seluruh Indonesia, dimulai dari Agustus 2022 hingga Januari 2023. Rinciannya, 75 di Jawa Timur, 75 di Jawa Tengah dan DIY, 50 di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, serta 50 titik di luar Pulau Jawa. “Puncak serial halaqah ini adalah Muktamar Internasional Fikih Peradaban yang akan digelar bulan Februari 2023 yang sekaligus menandai satu abad Nahdlatul Ulama,” pungkas Ulil. (Vin)