Aulanews Daerah Halaqah Bu Nyai Inspiratif

Halaqah Bu Nyai Inspiratif

Aulanews.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, menggelar Halaqah Nasional Bu Nyai Inspiratif. Perhelatan dalam rangkaian Peringatan 100 Tahun Nahdlatul Ulama digelar di Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri pada Kamis, 17 November 2022, sekaligus membedah Sejarah Ummahatil Ma’had (Ibu Nyai Pesantren) yang mengangkat figur Nyai Hj Rodliyah Djazuli.

Dalam Halaqah juga launching buku “Sejarah Ummahatil Ma’had Bu Nyai Hj Rodliyah Djazuli”, menghadirkan pembicara Nyai Hj Lailatul Badriyah (putri keenam pasangan KH Ahmad Djazuli Utsman dan Nyai Hj Rodliyah Djazuli), Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja), Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), serta KH Anwar Iskandar (Wakil Rais Aam PBNU).

Baca Juga:  Grand Design Komisariat PMII Universitas Nurul Jadid

Di Dalam penyelenggaraan Halaqah Bu Nyai Inspiratif, didukung oleh PW Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan PW Fatayat NU Jawa Timur, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Jawa Timur, serta sejumlah cabang Muslimat NU di kawasan Mataraman dan sekitarnya.

Nyai Rodliyah Djazuli, adalah pendamping setia KH Ahmad Djazuli Utsman, pendiri Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri. Selama hidupnya beliau, dikenal sangat perhatian terhadap para santri dan pondok pesantren. Bukan hanya untuk urusan kebutuhan ekonomi pesantren dan para santri saja, Nyai Rodliyah juga rela berjualan di pasar di tengah kesibukan di pondoknya.

Bahkan, untuk urusan kesehatan para guru (ustadz) yang mengajar di pesantren menjadi pusat perhatian serius. Nyai Rodliyah dengan kerelaan meracik obat dan membuat jamu dengan tangannya sendiri, bagi mereka yang sakit. Hal itu semata-mata dilakukan Ummahatil Ma’ahid agar proses belajar dan mengajar para santri tidak terganggu.

Baca Juga:  Mari Ringankan Beban Korban Kanjuruhan dengan Donasi

Nyai Rodliyah, selama bertahun-tahun mengabdikan diri untuk kepentingan para santri dan pondok pesantren, hingga akhir hayatnya pada 11 September 1996 atau bertepatan 28 Rabius Tsani 1417 H.

Selama ini, di tengah masyarakat, khususnya lingkungan NU, keberadaan ibu nyai tidak dikenal secara luas. Yang dikenal hanyalah para pengurus Muslimat NU, intelektual perempuan NU dan aktivis NU lainnya.

“Padahal, peran Bu Nyai di pondok pesantren tidaklah kecil. Saya ambil contoh, Bu Nyai Rodliyah Djazuli dan Bu Nyai Nur Khodijah binti Hasbullah, adik Kiai Wahab Hasbullah. Beliau sangat gigih mendorong para santri untuk istiqomah belajar di pesantren. Beliau banyak berperan di balik kesuksesan kiai-kiai pengasuhnya,” tutur KH Abdus Salam Shohib, Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun NU, PWNU Jawa Timur.

Baca Juga:  Hidupkan Pemikiran Gus Dur dengan Halaqah Fiqih Peradaban

Berita Terkait

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top