Pemprov sendiri, terang Khofifah, telah melakukan berbagai upaya mewujudkan Net Zero Emission 2060. Salah satunya dengan memberikan support Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap ke beberapa pesantren, sekolah maupun korporasi.
“Barangkali ada sekolah di PSM ini yang berkenan diujicoba PLTS berbasis atap ini, karena ini adalah tindakan mengurangi energi berbasis fosil. Termasuk kami sangat banyak melakukan penanaman mangrove di banyak titik di Jatim sampai dengan hilirisasinya,” katanya.
Di akhir, Khofifah mengapresiasi sosok Dahlan Iskan yang menurutnya adalah game changer dan bisa menjadi sosok inovator. Yakni sosok yang merubah sesuatu dari tidak mungkin atau impossible menjadi sesuatu yang mungkin atau possible.
“Bagaimana beliau menghibahkan mobil jaguar miliknya untuk diujicoba menjadi mobil listrik ini sangat luar biasa sekali,” katanya.
Sementara itu, Ketua Mufattisien PSM, Dahlan Iskan, menyampaikan optimismenya PSM dapat menjadi madrasah tingkat internasional. Ia percaya bahwa pendidikan berkualitas juga harus bisa terjangkau oleh masyarakat di berbagai daerah, bukan hanya kota-kota besar.
“Magetan perlu sekolah internasional. Para guru di sini saya harap bisa menyebutkan cabang mana yang berpotensi jadi sekolah internasional. Mari kita musyawarahkan di sini bagaimana kita tidak biasa-biasa saja dalam mengurusi PSM ini. Apalagi dengan perhatian dari Ibu Gubernur,” katanya.
Sebelumnya, Pj Bupati Magetan Hergunadi mengatakan keberadaan PSM ini telah banyak membantu tugas-tugas pemerintah khususnya dalam bidang pendidikan. Dengan adanya musyawarah kerja pendidikan ini, ia berharap PSM akan lebih maju lagi dan terus berperan aktif dalam membantu Pemkab Magetan meningkatkan SDM di Magetan.