Di sisi lain, Agus Prastyo menjabarkan DMI Surabaya juga memiliki sejumlah program unggulan yang juga dihasilkan dari raker. Beberapa program unggulan itu, misalnya melaksanakan bootcamp kewirausahaan bagi remaja masjid (Remas).
Bootcamp yang dimaksudkan adalah menampung para remas untuk diberikan pelatihan tentang berwirausaha. Mereka akan ditraining dan diarahkan sesuai dengan spesifikasi bidang usaha apa yang diinginkan.
“Bahkan pasca bootcamp, mereka juga akan terus didampingi mentor untuk menjalankan bidang usaha yang diinginkan itu,” ujar Agus.
Program unggulan berikutnya adalah menggelar Liga Masjid. Konsep Liga Masjid ini adalah kegiatan berbasis olahraga dan para pesertanya adalah remas.
Selanjutnya, program yang lain yakni melakukan kerjasama dengan instansi tertentu untuk memberikan pelatihan khusus pada takmir atau remas. Misalnya, pelatihan jasa service AC dan mobile bengkel (bengkel bergerak) untuk sepeda motor.
Tak kalah penting, DMI Surabaya juga akan melaksanakan penguatan peran dan eksistensi pengurus cabang melalui mandatory pembentukan ranting-ranting. Berikutnya, pemenuhan sarana prasarana, seperti kantor atau sekretariat yang bekerjasama dengan kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya.
“Kami juga akan tetap melakukan program rutin tahunan dalam peringatan hari besar Islam, seperti Kampung Ramadan, Safari Ramadan serta mendirikan posko Lebaran,” kata Agus Prastyo kembali.
Program turunan atau program rancangan dari DMI Jawa Timur termasuk tetap akan dilaksanakan. Seperti, bintek untuk para pengurus cabang dan bakti sosial.
“Kami juga akan menyalurkan bantuan dana dari gubernur Jatim terkait uang kehormatan bagi imam/takmir masjid,” pungkasnya. (*)