Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu oleh Juru Bicaranya, Sekjen PBB menyambut baik publikasi pada hari Jumat, 12 April mengenai sebuah dekrit yang secara resmi membentuk Dewan Presiden Transisi, yang bertugas memilih perdana menteri dan Kabinet Haiti berikutnya.
“(Dia) mendesak semua pemangku kepentingan Haiti untuk terus membuat kemajuan dalam menerapkan pengaturan pemerintahan transisi, termasuk penunjukan Perdana Menteri dan pemerintahan sementara yang tepat waktu, dan pencalonan anggota Dewan Pemilihan Sementara,” kata pernyataan itu.
Lebih lanjut, pernyataan tersebut mengatakan bahwa Guterres memperhatikan fungsi Dewan Transisi Kepresidenan, termasuk bekerja dengan seluruh anggota komunitas internasional untuk mempercepat pengerahan misi Dukungan Keamanan Multinasional (MSS) yang disahkan tahun lalu oleh Dewan Keamanan PBB.
“Dia menegaskan kembali seruannya kepada semua negara anggota untuk berkontribusi pada SPM,” pernyataan itu menyimpulkan.
Di tengah kekosongan politik, geng-geng Haiti yang kuat dan bersenjata lengkap telah melancarkan serangan terkoordinasi terhadap berbagai sasaran sejak Februari, termasuk kantor polisi, penjara, bandara, dan pelabuhan, yang mengakibatkan pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry pada bulan Maret.
Bahkan ketika ibu kota, Port-au-Prince, dan sebagian besar wilayah sekitarnya masih berada dalam cengkeraman geng yang mengamuk, lembaga kemanusiaan PBB terus menawarkan bantuan darurat kepada mereka yang terkena dampak.
Baru-baru ini, Program Pangan Dunia (WFP) menyediakan 19.000 makanan untuk warga sipil yang mengungsi di Port-au-Prince, dan makan siang di sekolah untuk 200.000 anak di provinsi lain.