Gus Tamam Tegaskan Makna Santri Nasional

KH Badrud Tamam kemudian menjelaskan hakikat seorang “Santri Nasional”, yaitu individu yang tidak hanya teguh dalam menjalankan ajaran Islam, tetapi juga menjaga budaya tradisional Indonesia.

“Seperti inilah Santri Nasional itu: mereka bersarung dan bersongkok. Santri nasional adalah mereka yang mempertahankan Islam namun tetap menjaga budaya tradisional yang ada di Indonesia, dan tidak membenturkannya dengan agama,” jelas beliau.

Menurutnya, ciri utama Santri Nasional adalah penggunaan sarung dan songkok nasional, yang menjadi simbol perpaduan agama dan budaya lokal tanpa menggerus nilai utama di dalam agama Islam.

“Kalau pakai gamis itu santri nasional Arab, tidak salah tapi selayaknya yang dikatakan santri nasional adalah dengan sarung, songkok dan sandal seperti ini,” lanjut beliau.

Beliau juga mengkritik fenomena di mana beberapa pihak yang mengaku sebagai santri justru mencoba menghapus budaya tradisional dengan alasan agama. “Banyak yang mengaku santri tapi tidak memiliki jiwa nasionalisme, yang sedikit-sedikit bid’ah dan sebagainya, itu sangat jelas bukan santri nasional” tegas KH Badrud Tamam.

Baca Juga:  Aduh! Mobil Minibus Carry Terbakar, Saat Mengisi Pertalite Di SPBU Ketapang Kota Probolinggo

Ketua ASWAJA NU Jember ini menekankan bahwa santri tidak harus semuanya menjadi ulama, namun harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat. “Santri yang baik adalah yang mampu mempertahankan budaya Indonesia sambil menguatkan agama Islam, tanpa membenturkannya,” pungkas beliau.

Wildan Miftahussurur

KH Badrud Tamam kemudian menjelaskan hakikat seorang “Santri Nasional”, yaitu individu yang tidak hanya teguh dalam menjalankan ajaran Islam, tetapi juga menjaga budaya tradisional Indonesia. “Seperti inilah Santri Nasional itu:...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist