Menjadi layak di hadapan Allah merupakan hal yang harus diperjuangkan. Gus Kautsar menambahkan bahwa Allah sangat mencintai orang yang tidak hanya sholeh namun juga harus mempunyai sifat berperasangka baik. Dengan menjadi orang baik, keturunan kita akan mendapat keistimewaan ikut menjadi orang yang baik.
“Ketika jenengan dadi wong apik ing ngarsane Allah SWT, potensinya putra-putra njenengan juga akan mendapatkan penataan yang istimewa dari Allah SWT,” tegasnya. Tidak hanya putra-putrinya yang menjadi anak-anak baik, lanjutnya, lingkungan sekitar juga akan dijaga oleh Allah.
Gus Kautsar juga sempat teringat dengan jasa pengasuh Assholah Gus Luthfil Hakim ketika masih mondok di Ploso. Gus luthfi selalu ikhlas ngopeni santri-santri sawir. “Mas Luthfi ini kn orangnya murah senyum, pokok e aku ndredek lek ketemu Mas Luthi ini” ungkap Gus kautsar yang disambut tawa hadirin.
Ia pun mendoakan semoga Gus Luthfi selalu dalam keadaan sehat dan panjang umur, dijadikan sebagai orang yang baik, bisa istiqomah dalam mendidik santri dan mmounmencetak santri Assholach sebagai anak-anak yang baik.
Anak yang baik akan mendapatkan keistimewaan dari Allah, anak yang dimaksud tidak hanya terbatas pada anak kandung. Hal ini karena ada dua jenis orang tua. Yang pertama karena keturunan dan yang kedua karena keilmuan.
Maka dari itu, penting untuk kita melihat sosok yang kita hauli saat ini, karena para kekasih Allah itu bisa membantu melewati pertanyaan hisab yang begitu berat.
“Alhamdulillah kita bisa mengikuti haul Masyayikh Assholach, semoga mendapat manfaat dan barokahnya. Dan tempat ini menjadi silaturahim yang diterima Allah. Semoga kita bisa meneruskan perjuangan dan langkahnya,” pungkasnya.(Vin)