SOP lainnya yakni tiap sekolah wajib memasang wastafel dan hand sanitizer di depan kelas, serta memiliki petugas khusus yang diditugaskan untuk mengecek suhu para siswa. Tidak hanya itu saja, diwajibkan bagi setiap SMP negeri harus memiliki Satgas Covid-19 yang bertanggung jawab atas infrastruktur masing-masing sekolah.
Serta cara kerja dari satgas Covid-19 tersebut diawasi langsung oleh Dindik Kota Tangerang.
“Kami juga menyiapkan masker cadangan. Takut nanti ada siswa yang dari rumah cuma bawa satu, lalu nanti terlepas dan terjatuh. Nah makanya ada masker cadangan itu,” ungkapnya.
Setiap siswa SMP negeri diwajibkan untuk membawa bekal dan alat tulis sendiri dari rumah. Saat PTM siswa dilarang untuk meminta bekal atau meminjam alat tulis.
Kantin sekolah tidak diperbolehkan untuk dibuka. Serta Pedagang kaki lima (PKL) juga tidak diizinkan untuk berjualan di area sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya kerumunan siswa setelah selesai PTM.
“Jika kedapatan ada PKL yang buka saat PTM, sekolahnya yang kami tutup. Sekolahnya yang tidak diizinkan PTM lagi,” ungkap Eni.
“Kami memang sangat berhati-hati sekali ya untuk menggelar PTM ini. Kami tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.
Sumber : kompas.com