Aulanews.id – Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) erupsi saat masih ada orang yang melakukan pendakian. Proses evakuasi para pendaki pun menjadi sulit karena Gunung Marapi masih erupsi.
Erupsi Marapi terjadi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.53 WIB. Erupsi ini membuat sejumlah wilayah di Agam terdampak hujan abu vulkanik.
Salah seorang warga Agam, Asep di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan hujan abu vulkanik tersebut melanda daerah itu sejak pukul 16.59 WIB. “Saya kesulitan untuk mengendarai sepeda motor, karena partikel abu mengenai mata dan mata jadi perih,” katanya, Senin (4/12/2023).
Ia menambahkan, abu vulkanik itu mengenai wajah dan sepanjang jalan yang dilalui memutih dengan abu. Tidak itu saja, pakaian yang dipakai, sepeda motor dan mobil yang parkir diselimuti oleh debu vulkanik tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Agam Hendri Rusdian mengimbau warga untuk tidak keluar rumah agar terhindar dari abu vulkanik tersebut. Warga juga diminta memakai masker. “Jangan keluar rumah, dan pakailah masker apabila terpaksa berpergian agar kita tidak sakit,” katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatra Barat mencatat sebanyak 14 dari 16 kecamatan di daerah itu terdampak hujan abu dan batu. “Ini data yang kita peroleh dari masing-masing camat,” kata Sekretaris BPBD Agam Olkawendri di Lubuk Basung.
Menurut data Basarnas Padang, tercatat ada 75 pendaki yang terjebak ketika Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi. Dari jumlah tersebut 63 di antaranya sudah ditemukan dan 12 masih dalam proses pencarian.
“Jumlah survival saat ini sudah sampai 75 orang yang sudah terdaftar di posko. Dari jumlah tersebut 52 sudah ditemukan dalam kondisi selamat, tiga di antaranya ditemukan dan dievakuasi hari ini,” ujar Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Senin (4/12/2023).