Aulanews.id, Gowa – PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture (EA) mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan petani Indonesia. Salah satu petani yang memanfaatkan program Electrifying Agriculture ini adalah peternakan ayam milik Farouk Mappaseling Betta dari Desa Moncongloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mampu menghemat biaya operasional sampai 70 persen.
Farouk Mappaseling Betta mengaku turut merasakan dampak positif dengan hadirnya listrik dari PLN ke peternakan ayamnya. Kini, usahanya semakin meningkat, biaya operasional kandangnya kian efisien dan lebih ramah lingkungan.
“Sejak dibuka, peternakan ayam kami sudah panen 2 kali, alhamdulillah dengan bantuan PLN produktivitas dari peternakan ayam saya lebih baik,” ujar Farouk.
Farouk mengatakan, kandang peternakan ayam yang dimilikinya berjumlah 60 ribu ekor dan menggunakan sistem tertutup atau closed house yang membutuhkan penghangat ruangan. Sebelum menggunakan listrik, dirinya menggunakan gas untuk penghangat dengan biaya sekitar Rp45 jutaan per bulan. Kini melalui program Electrifying Agriculture dengan daya listrik terpasang sebesar 53 kilo Volt Ampere (kVA), kandangnya hanya membutuhkan biaya Rp13 jutaan per bulan.
“Ada penghematan biaya operasional sekitar Rp32 juta per bulan atau sekitar 70 persen,” ungkap Farouk.
Dirinya juga mengapresiasi layanan PLN yang responsif, mengingat peternakannya terletak di daerah pegunungan dan jauh dari pemukiman penduduk. Dia menambahkan, dalam waktu dekat akan melakukan tambah daya listrik ke 197 kVA untuk terus meningkatkan produktivitas peternakan ayamnya dan menargetkan peternakannya menjadi yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 140 ribu ekor.