Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, keberadaan OPOP menjadi upaya seiring antara dakwah bil mal dan jihad bil mal. Mengingat, tiga pilar OPOP yakni santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur menjadi satu kesatauan yang bisa mengantarkan keberdayaan ekonomi dan menguatkan dakwah bil mal dan jihad bil mal. Program ini berseiring dengan program penurunan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan.
“Kita bangun penguatan dengan sinergitas bersama, bahwa ekosistem OPOP bisa mengantarkan kemandirian dan keberdayaan ekonomi. Baik pesantren, santri, maupun alumninya. Bila tiga pilar ini kita kuatkan, maka dakwah bil mal dan jihad bil mal bisa kita kuatkan pula,” katanya.
Khofifah juga berpesan kepada seluruh peserta OPOP untuk tidak mudah menyerah dan berkecil hati dalam mencari peluang. Baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Bukan tanpa alasan, ia pun bercerita pernah melepas ekspor produk Desa Devisa yakni rumput laut dari Sidoarjo ke Australia dengan nominal Rp150 juta. Namun ia yakin produk ini memiliki potensi yang cukup besar ke depannya.
“Bahkan tim dari Australia datang langsung dan mereka sangat serius karena mereka melihat potensi rumput laut yang tidak ditanam di laut, tapi di tambak. Akhirnya setelah dihitung potensi rumput lautnya, kira-kira tiga bulan lalu sudah mulai groundbreaking pabrik di Surabaya. Jadi pelaku-pelaku OPOP jangan pernah kecil hati,” terangnya.
Ke depan, Khofifah berharap ada pelatihan peningkatan skill bagi para pelaku OPOP. Terutama kelas pelatihan dalam meningkatkan skill manajerial, leadership, digital IT, financial support dan lain lain.
“Pada posisi ini bila Bank Indonesia atau Bank Jatim punya sekolah atau kelas khusus bagi para pengelola keuangan di OPOP. Sehingga mereka bisa mendapatkan literasi financial sekaligus literasi digital secara bersamaan,” lanjut Khofifah.
Dalam pembukaan OPOP EKSPO yang dihadiri Deputy Islamic Development Bank yang berpusat di Jeddah tersebut gubernur Khofifah juga mengajak kerja sama IDB untuk mendukung Halal Industry di Jawa Timur.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah sebab Kabupaten Lamongan dipercaya menjadi City of Charm OPOP 2023.
Menurutnya, dari 194 pesantren di Lamongan, 23 di antaranya memiliki koperasi pesantren yang telah mencetak produk unggulan OPOP seperti songkok, batik tulis, kopi wali, kaligrafi, pupuk cair, jamu herbal, air minum dalam kemasan.