Aulanews.id – Berdasarkan data Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur menunjukkan akan terjadi gerhana matahari hibrid (posisi matahari, rembulan, dan bumi segaris). Untuk itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menginstruksikan shalat gerhana matahari bagi seluruh warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin.
“Berdasarkan kalender hisab PW LFNU Jawa Timur, diperkirakan akan terjadi gerhana matahari hibrid pada hari Kamis Legi, 29 Ramadlan 1444 Hijriah/20 April 2023 Masehi,” kata Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuqi Mustamar melalui surat edaran resmi PWNU Jatim yang diterima, Selasa (18/4/2023).
Gerhana matahari hibrid adalah peristiwa langit yang menakjubkan. Dalam Islam, fenomena alam ini disebut sebagai kusufus syams atau gerhana matahari.
Pada surat PWNU Jawa Timur dengan nomor: 1777/PW/A-II/L/IV/2023 ini dijelaskan bahwa gerhana matahari bermula dari Samudera Hindia bagian selatan (utara kutub selatan), lalu Australia, Asia Tenggara, Philipina, Papua New Guniea, Taiwan dan berakhir di Samudera Pasifik. Adapun yang terlintasi bayangan hibrid adalah Australia (Ningalo, Learmonth, Exmouth dan Barrow Island) Timor Leste (Viqueque dan Los Palos), Indonesia (Pulau Kisar, Batu Merah, Antalisa, Soetoeri, Toegrama, Salebe, Aramasa, Modan, Randepandai, Mos Waar dan Biak).
“Kota-kota lain di Indonesia selain yang disebut di atas mengalami gerhana matahari sebagian,” demikian isi surat yang ditandatangani oleh Rais PWNU Jawa Timur, KH Anwar Manshur, Wakil Katib PWNU Jawa Timur, Romadlon Chotib, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuqi Mustamar, dan Sekretarisnya, Akh Muzakki.