Generasi X dan Milenial berisiko lebih tinggi terkena kanker dibandingkan generasi sebelumnya

Aulanews.id - Sebuah studi baru yang mengkhawatirkan oleh American Cancer Society telah mengungkapkan bahwa generasi X dan milenial memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan berbagai jenis kanker dibandingkan pendahulu mereka. Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya bukti yang menunjukkan bahwa beberapa kanker, seperti kanker usus, payudara, dan pankreas, menjadi lebih umum terjadi pada orang muda .

Studi baru ini meneliti data dari hampir 24 juta pasien kanker yang dikumpulkan dari registri kanker AS selama periode 20 tahun, dimulai pada tahun 2000. Tim peneliti memilah data menurut jenis kanker, jenis kelamin, dan kelompok kelahiran—dengan kata lain, periode lima tahun saat mereka dilahirkan. Mereka juga melakukan penyesuaian statistik untuk memperhitungkan fakta bahwa, bagi setiap orang, semakin tua usia seseorang, semakin besar kemungkinan mereka terkena kanker.

Dengan menganalisis tingkat 34 kanker yang paling umum terjadi (yang memiliki setidaknya 200.000 kasus selama dua dekade), penelitian ini memberikan bukti paling pasti sejauh ini mengenai gambaran yang berubah tentang berapa banyak orang yang terkena kanker—dan kapan dan mengapa mereka mengalaminya. dilansir dari phys.org pada Senin (11/8/2024)

Yang mengejutkan, 17 jenis kanker berbeda menjadi semakin umum pada kelompok usia muda yang dianalisis. Misalnya, orang yang lahir pada tahun 1990 memiliki kemungkinan dua hingga tiga kali lebih besar untuk terkena kanker usus halus, tiroid, ginjal, dan pankreas dibandingkan mereka yang lahir pada tahun 1955. Mereka juga menemukan bahwa orang yang lahir baru-baru ini terkena kanker pada usia yang lebih muda. Di semua usia dan semua jenis kanker, peningkatan kanker yang paling dramatis adalah kanker pankreas dan usus halus pada usia di bawah 30 tahun.

Dalam beberapa kasus, seperti kanker usus, peningkatan kejadian pada generasi muda bahkan telah membalikkan tren penurunan yang sebelumnya terlihat pada generasi sebelumnya—yang menunjukkan bahwa keuntungan kesehatan masyarakat sebelumnya kini hilang.

Perubahan gaya hidup dan perilaku

Jadi, apa yang terjadi? Mengapa generasi X dan milenial lebih mungkin terkena jenis kanker tertentu daripada generasi orang tua dan kakek-nenek mereka? Jawabannya mungkin terletak pada perubahan gaya hidup dan perilaku.

Pola makan yang buruk dan perilaku yang semakin tidak banyak bergerak merupakan dua kemungkinan penyebabnya.

Sepuluh dari 17 kanker yang teridentifikasi, seperti kanker usus dan payudara , telah dikaitkan dengan obesitas. AS, seperti banyak negara lain, sedang mengalami epidemi obesitas, dengan angka yang meningkat dari tahun ke tahun. Ada bukti yang semakin kuat yang menunjukkan bahwa obesitas di masa kanak-kanak atau awal masa dewasa dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Faktor terkait yang mungkin penting adalah peningkatan konsumsi makanan olahan. Makanan ini telah dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terkena kanker .

Meningkatnya kebiasaan minum minuman keras , terutama di kalangan wanita milenial , disoroti oleh penulis studi sebagai penyebab meningkatnya angka kanker hati dan esofagus yang terlihat di antara kelompok khusus ini.

Sementara itu, pada pria, mereka mencatat tren berbentuk U (artinya angka menurun setelah mencapai puncak awal, lalu mulai meningkat lagi) untuk sarkoma Kaposi dan kanker anus —dua kanker yang dikaitkan dengan infeksi HIV. Setelah periode penurunan angka, tren ini berbalik untuk kelompok yang lahir sejak pertengahan 1970-an dan seterusnya. Hal ini mencerminkan peningkatan kembali angka infeksi HIV baru-baru ini di AS.

Infeksi human papillomavirus (HPV)—virus menular seksual yang diketahui menyebabkan kanker serviks—juga dapat menjadi faktor dalam peningkatan angka kanker anus. Diperkirakan 90% kanker anus disebabkan oleh infeksi HPV .

Menariknya, berbeda dengan tren yang terlihat pada kanker anus pada pria, penelitian tersebut mengamati penurunan tajam risiko kanker serviks pada wanita yang lahir pada kelompok kelahiran 1990—kelompok pertama yang divaksinasi terhadap HPV. Ketika vaksin HPV pertama kali diluncurkan, vaksin tersebut hanya diberikan kepada anak perempuan , yang berarti bahwa pria muda pada generasi ini tidak akan terlindungi.

Meskipun beberapa perubahan yang diamati para peneliti dalam tingkat kanker dapat dikaitkan dengan perubahan gaya hidup dan perilaku antargenerasi yang diketahui memiliki kaitan dengan kanker, mereka tidak dapat menjelaskan semua perubahan yang mereka lihat—seperti peningkatan leukemia. Para penulis mencatat bahwa lebih banyak pekerjaan perlu dilakukan untuk memahami penyebab kanker. Tanpa mengetahui sepenuhnya mengapa kanker ini menjadi lebih umum, akan sulit untuk mengambil langkah yang tepat untuk membalikkan tren ini.

Namun, gambarannya tidak sepenuhnya suram. Beberapa kanker justru semakin jarang terjadi pada generasi muda. Studi tersebut menunjukkan adanya penurunan risiko kanker paru-paru secara bertahap pada generasi berikutnya. Orang yang lahir pada tahun 1990 memiliki kemungkinan lima kali lebih kecil untuk terkena penyakit tersebut dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun 1955. Kemajuan serupa juga mulai terlihat pada melanoma, di mana orang yang lahir pada tahun 1990 memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lain yang lahir dalam 50 tahun sebelumnya. dilansir dari phys.org pada Senin (11/8/2024)

Tren ini mencerminkan keberhasilan kampanye kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penggunaan tembakau dan mendorong perilaku aman terhadap sinar matahari . Tren ini menyoroti bagaimana perubahan perilaku dan membuat pilihan yang lebih sehat dapat mengurangi risiko terkena kanker.