Serangan di gedung PBBMenanggapi pertanyaan tentang keamanan fasilitas PBB di Jalur Gaza, Hastings menyebutkan penghancuran sekolah badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Beit Hanoun di utara, yang dilaporkan dilakukan oleh pasukan Israel pada hari Selasa, dan menekankan bahwa PBB tidak mengetahui adanya pembenaran atas tindakan ini.
Dia juga mengatakan bahwa meskipun langkah-langkah dekonflik telah diambil, PBB berulang kali memberi tahu pihak-pihak yang berkonflik mengenai lokasi fasilitas PBB, 130 insiden telah berdampak pada instalasi PBB yang tidak mengalami konflik sejak 7 Oktober dan 62 diantaranya telah menimbulkan korban jiwa. UNRWA memperkirakan setidaknya 283 pengungsi yang mencari perlindungan di tempat penampungannya telah terbunuh dan hampir 1.000 orang terluka.
Kerusakan infrastruktur Menurut citra satelit, sekitar 60 persen rumah di Gaza telah rusak atau hancur, kata Hastings.
Menyikapi laporan mengenai potensi banjir terowongan bawah tanah di Gaza dengan air laut yang dilakukan oleh militer Israel, Hastings memperingatkan bahwa jika hal ini terjadi, hal ini akan menyebabkan “kerusakan parah” pada struktur air dan sanitasi yang sudah terganggu di wilayah tersebut, dan membahayakan “kerusakan parah” di Jalur Gaza. ekosistem yang rapuh dan menimbulkan risiko runtuhnya bangunan dan jalan.
Kekerasan dan kemiskinan di Tepi Barat Koordinator kemanusiaan PBB juga menyoroti situasi yang semakin rapuh di dunia Tepi Barat yang diduduki, di mana 464 warga Palestina telah terbunuh tahun ini, lebih dari setengahnya sejak 7 Oktober. Sekitar 3.000 orang telah ditahan dan tidak jelas apakah mereka akan didakwa dan diadili, katanya. Kekerasan yang dilakukan pemukim juga meningkat, dengan rata-rata lima insiden per hari naik dari dua kali sehari pada tahun lalu.