Aulanews.id – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menjelaskan gempa dengan magnitudo 5,9 di Maluku tengah hari ini tak berpotensi tsunami dan diakibatkan oleh sesar naik Seram Utara.
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Seram Utara (North Seram Thrust),” ujar Daryono melalui teks.
Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono mengatakan bari hasil analisis BMKG menunjukkan gempa memiliki parameter mutakhir dengan magnitudo 5,7.
Daryono mengungkapkan berdasarkan analisis BMKG, mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan kombinasi geser dan naik atau oblique thrust fault.
Daryono juga menjelaskan episenter gempa terletak pada koordinat 2,77 derajat LS; 129,39 derajat BT, tepatnya di laut pada jarak 75 kilometer arah Timur Laut Maluku Tengah, dengan kedalaman 12 kilometer.
Ia mengatakan beberapa warga melaporkan adanya dampak kerusakan ringan pada rumah warga yang ditimbulkan akibat gempa tersebut, Namun begitu berdasarkan analisis dan pemodelan BMKG menunjukkan gempa tak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa yang di jelaskan Daryono terasa di daerah Sawai dalam skala intensitas V MMI, Wahai IV MMI, Ambon, Masohi dan Saparua III MMI.
“Jalan setapak retak sepanjang dua meter di Desa Sawai Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah hingga mengarah ke bangunan warga,” ungkap Rustam Angkotasan, Staf Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Tengah.
Hingga pukul 10.20 WIB, hasil monitoring menunjukkan adanya 3 aktivitas gempa susulan atau aftershock. Meski demikian BMKG mengingatkan warga untuk tetap waspada.