Aulanews.id, Maroko – Gempa dahsyat magnitudo 6,8 di Maroko pada Jumat malam (8/9/2023) menelan 820 korban jiwa, dengan korban luka mencapai 672 orang.
Selain itu, ada 205 orang dalam kondisi kritis.
Sebagian besar korban berasal dari mantan Ibu Kota Maroko, yakni Marrakesh dan 5 provinsi dekat pusat gempa. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah seiring pencarian korban.
Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan bahwa gempa tersebut merupakan salah satu gempa terkuat yang melanda wilayah negara Afrika Utara itu dalam kurun waktu 100 tahun terakhir.
Alasan Banyaknya Korban Jiwa dan Kerusakan
1. Gempa Dangkal
Dikutip dari Indian Express, Lembaga Survei Geologi AS (USGS) melaporkan bahwa pusat gempa berada sekitar 18,5 km di bawah permukaan Bumi. Sementara, badan seismik Maroko memperkirakan kedalamannya 11 km. Bagaimanapun juga, gempa ini terbilang cukup dangkal.
Menurut para ahli, gempa seperti ini umumnya lebih berbahaya karena membawa lebih banyak energi dibandingkan saat muncul ke permukaan, jika dibandingkan dengan gempa yang terjadi jauh di bawah permukaan.
2. Jarang Gempa
USGS mengungkap gempa bumi jarang terjadi di kawasan Afrika Utara, dengan tingkat kegempaan yang relatif rendah di sepanjang tepi utara benua Afrika.
Lahcen Mhanni, Kepala Departemen Pemantauan dan Peringatan Seismik di National Institute of Geophysics, dikutip dari AP, mengatakan gempa tersebut adalah gempa terkuat yang pernah terjadi di wilayah pegunungan tersebut.
Berbeda dengan wilayah yang sering dilanda gempa, Maroko juga tidak siap menghadapi bencana serupa.
Meskipun tingkat kegempaan rendah, USGS mengungkap “gempa bumi besar yang merusak pernah tercatat dan dilaporkan dari Maroko di Mediterania barat”.
3. Bangunan tak siap
Meski pernah diguncang gempa bumi 1960 yang menewaskan ribuan orang, yang juga membawa perubahan pada peraturan konstruksi bangunan, sebagian besar bangunan di Maroko, terutama di daerah pedesaan dan kota-kota tua, tidak dibangun untuk tahan terhadap guncangan sekuat itu.
Dalam gempa terbaru ini, banyak rumah di kota lama Marrakesh yang padat penduduk, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, runtuh.
Rekaman menunjukkan tembok kota abad pertengahan mengalami retakan besar dan bagian-bagian yang runtuh. Tim penyelamat saat ini bekerja untuk menemukan orang-orang di bawah reruntuhan.
Di desa-desa dekat pusat gempa, kondisinya kemungkinan lebih buruk.
“Tetangga kami ada di bawah reruntuhan dan orang-orang bekerja keras untuk menyelamatkan mereka dengan menggunakan sarana yang tersedia di desa itu,” kata Montasir Itri, seorang penduduk desa pegunungan Asni yang dekat pusat gempa, dikutip dari Reuters.