Khofifah juga mengungkapkan bahwa Jawa Timur memiliki daya tarik wisata yang sangat diminati dan menjadi tujuan wisata. Terbukti, Tahun 2022, sebanyak 200 juta lebih wisatawan nusantara ke Jatim.
Untuk sektor pendidikan, Jatim memiliki perguruan tinggi yang terbesar kedua di Indonesia. Diharapkan, melalui pertemuan maupun kunjungan di Inggris ini akan terbuka sekaligus terjalin kerja sama dari berbagai perguruan tinggi seperti student exchange, penelitian, serta beasiswa.
“Kami berharap peningkatan kualitas SDM bisa mendapatkan ruang, peningkatan kualitas secara signifikan dari lembaga-lembaga perguruan tinggi yang ada di UK terutama yang hadir di acara ini,” harapnya.
Di sisi kemudahan investasi, Khofifah menjelaskan, berdasarkan Lee Kuan Yew Institute Singapura kemudahan berinvestasi di Jatim ini tingkat daya saingnya kedua setelah DKI Jakarta. Tetapi pada daya saing untuk berusaha, Jatim paling efektif di Indonesia.
“Kami punya investment project ready to offer (IPRO) di bidang infrastruktur, manufaktur, property, pariwisata, serta KEK Singhasari dan Gresik. Karenanya, iklim investasi di Jatim harus dijaga betul agar nilainya semakin meningkat baik PMDN maupun PMA,” urainya.
“Pada akhirnya ini akan dapat memberikan nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi inklusif yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” pungkas Khofifah.
Sementara itu, Dubes RI untuk Inggris dan Irlandia Desra Percaya mengatakan, bahwa Temu Bisnis dan Investasi di Inggris menghadirkan Gubernur Khofifah yang berhasil menggenjot pertumbuhan ekonomi wilayahnya 5,24 persen (y.oy) pada triwulan II tahun 2023.