“Lewat pertemuan ini kami harap akan ada yang bisa dikerjasamakan lebih konkrit baik di sisi pengembangan pelabuhan laut maupun udara,” imbuhnya.
Tak hanya menawarkan investasi bidang transportasi, Khofifah juga menawarkan potensi investasi di bidang pelayanan kesehatan. Dijelaskan, rumah sakit yang paling banyak memiliki ketersediaan tempat tidur di Indonesia salah satunya RS milik Provinsi Jatim. Pemprov Jatim sendiri memiliki 14 RS Umum didukung berbagai layanan kesehatan dengan dokter spesialis di berbagai bidang.
“Kami harap digitalisasi sistem layanan kesehatan, pengadaan alkes dan peningkatan layanan kesehatan bisa mendapat perhatian dalam pertemuan ini melalui investasi di Bidang Kesehatan. Mudah-mudahan ada yang tertarik dan terbangun kerja sama dengan rumah sakit yang ada di Jatim,” ajaknya.
Dihadapan peserta tamu bisnis, Khofifah menyampaikan bahwa penduduk Indonesia sekitar 270 juta, sedangkan penduduk Jatim sebanyak 41,4 juta penduduk. Akan tetapi, ketika berbicara Jatim sama halnya berbicara 20 provinsi lain di Indonesia Timur.
Hal ini ditopang, 27 rute tol laut dari 32 rute di Indonesia start di Pelabuhan Surabaya.* Dan hampir 80 persen logistik di 20 provinsi Indonesia Timur disuplai dari Jatim. Selain itu, banyak mahasiswa Indonesia Timur yang kuliah dan bekerja di Jatim. Termasuk training bagi ASN di Indonesia Timur sebagian besar mendapatkan pelatihan manajemen pemerintahan kepemimpinan dari Jatim tepatnya di BPSDM Prov. Jatim.
“Jatim sering disebut sebagai center of gravity. Jadi, terkait rencana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim secara de jure posisinya disana, namun secara de facto potensi besarnya ada di Jatim,” tegasnya.