“Sejatinya produksi padi Jatim secara y-on-y dari September 2022 sampai 2023, kita surplus 9,23 persen. Selain itu, 3 minggu terakhir ini, harga beras medium di Jatim sebetulnya paling rendah diantara provinsi di Jawa. Hanya saja memang masih di atas HET,” katanya.
Selain itu, Gubernur Khofifah yang didampingi oleh Bupati Blitar Rini Syarifah, Forkopimda Kabupaten Blitar, dan Kepala OPD Jatim, menyempatkan diri menyapa masyarakat yang mengantre di pasar murah. Stand produk UMKM yang ada di sana pun tak luput dari perhatiannya. Beberapa produk UMKM Blitar, ia borong untuk kemudian dibagikan secara langsung kepada masyarakat.
Usai gelaran pasar murah, Gubernur Khofifah langsung menyerahkan bantuan berupa Alat Bantu Mobilitas Disabilitas sebanyak 32 unit yang secara simbolis diserahkan kepada Bupati Blitar.
Selain itu, beragam bansos dan zakat produktif juga disalurkan senilai Rp 652 juta. Beragam bansos tersebut ialah Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) untuk 10 Penerima Manfaat (PM), Kelompok Usaha Bersama (KUBE) 30 PM, dan 100 orang penerima Zakat Produktif.
Ada pula tali asih yang diberikan kepada 25 Tenaga Kesehatan Sosial Kecamatan (TKSK), 30 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
Beberapa bantuan yang diberikan melalui tabungan rekening Bank Jatim. Antara lain bantuan untuk ASPD sebesar Rp 900.000/tahap/PM, KUBE sebesar Rp 3.000.000/PM, dan tali asih untuk TKSK sebesar Rp 1.500.000/PM.
Sedangkan pelaku usaha ultra mikro penerima manfaat zakat produktif menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 500.000/PM. Begitu pula tali asih untuk Tagana sebesar Rp 750.000/PM diberikan secara tunai. Selain itu, semua PM juga menerima bantuan berupa paket sembako dari Pemprov Jatim.