Aulanews.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo melalui Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) menggelar ‘Muharram Ceria 1446 H’ untuk menyantuni 40 Yatama (anak yatim) dan berbagi parsel kepada 46 guru ngaji plus santri dalam rangka memperingati 10 Muharram 1446 H di Kantor PCNU Situbondo, beralamat di Jalan Madura Nomor 79 Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo (timur Terminal Situbondo), pada Selasa malam (16/7/2024).
Ikut serta hadir Wakil Rais KH. Imam Qusyairi Syam dan KH. Syaifurrohim, S.Pd., Wakil Katib KH. Zakariyah Al Ansori, S.Ag., M.Si., Ketua PCNU Situbondo Dr. KH. A. Muhyiddin Khotib, M.H.I., serta Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).
Idul Yatama atau Lebaran Anak Yatim berawal dari kebiasaan atau tradisi masyarakat sejak dulu kala yang kerap menyantuni anak yatim. Tradisi ini dilestarikan sebagai cerminan kemanusiaan dan keimanan yang biasa dirayakan masyarakat di Indonesia setiap tanggal 10 Muharam atau hari Asyura dan merupakan momen istimewa untuk berbagi kebahagiaan dan kasih sayang dengan anak-anak yatim.
“Tugas guru ngaji sebagai pelita budi pekerti di tengah masyarakat adalah mengayomi, mengajarkan, mendidik, membina, serta membimbing generasi muda menuju kedewasaan yang berkepribadian insan kamil. Guru ngaji adalah pekerjaan lillahi ta’ala, yaitu tidak mengharapkan apapun kecuali ridha Allah SWT, maka materi bukanlah tujuan utama,” pesan Wakil Rais PCNU Situbondo KH. Imam Quisyairi Syam dalam Khutbah Iftitahnya.
“ Saat ini, Pemerintah telah mengapresiasi kerelawanan guru ngaji dengan memberikan insentif secara berkala. Hal itu dilakukan untuk peningkatan mutu penyelenggaraan program penunjang kesejahteraan dan kinerja pengajar keagamaan. Monggo bisa diterima dengan keikhlasan pula,” pungkasnya.
Aulanews.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo melalui Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) menggelar ‘Muharram Ceria 1446 H’ untuk menyantuni 40 Yatama (anak yatim) dan berbagi parsel kepada 46 guru ngaji plus santri dalam rangka memperingati 10 Muharram 1446 H di Kantor PCNU Situbondo, beralamat di Jalan Madura Nomor 79 Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo (timur Terminal Situbondo), pada Selasa malam (16/7/2024).
Ikut serta hadir Wakil Rais KH. Imam Qusyairi Syam dan KH. Syaifurrohim, S.Pd., Wakil Katib KH. Zakariyah Al Ansori, S.Ag., M.Si., Ketua PCNU Situbondo Dr. KH. A. Muhyiddin Khotib, M.H.I., serta Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).
Idul Yatama atau Lebaran Anak Yatim berawal dari kebiasaan atau tradisi masyarakat sejak dulu kala yang kerap menyantuni anak yatim. Tradisi ini dilestarikan sebagai cerminan kemanusiaan dan keimanan yang biasa dirayakan masyarakat di Indonesia setiap tanggal 10 Muharam atau hari Asyura dan merupakan momen istimewa untuk berbagi kebahagiaan dan kasih sayang dengan anak-anak yatim.
“Tugas guru ngaji sebagai pelita budi pekerti di tengah masyarakat adalah mengayomi, mengajarkan, mendidik, membina, serta membimbing generasi muda menuju kedewasaan yang berkepribadian insan kamil. Guru ngaji adalah pekerjaan lillahi ta’ala, yaitu tidak mengharapkan apapun kecuali ridha Allah SWT, maka materi bukanlah tujuan utama,” pesan Wakil Rais PCNU Situbondo KH. Imam Quisyairi Syam dalam Khutbah Iftitahnya.
“ Saat ini, Pemerintah telah mengapresiasi kerelawanan guru ngaji dengan memberikan insentif secara berkala. Hal itu dilakukan untuk peningkatan mutu penyelenggaraan program penunjang kesejahteraan dan kinerja pengajar keagamaan. Monggo bisa diterima dengan keikhlasan pula,” pungkasnya.
Aulanews.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo melalui Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) menggelar ‘Muharram Ceria 1446 H’ untuk menyantuni 40 Yatama (anak yatim) dan berbagi parsel kepada 46 guru ngaji plus santri dalam rangka memperingati 10 Muharram 1446 H di Kantor PCNU Situbondo, beralamat di Jalan Madura Nomor 79 Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo (timur Terminal Situbondo), pada Selasa malam (16/7/2024).
Ikut serta hadir Wakil Rais KH. Imam Qusyairi Syam dan KH. Syaifurrohim, S.Pd., Wakil Katib KH. Zakariyah Al Ansori, S.Ag., M.Si., Ketua PCNU Situbondo Dr. KH. A. Muhyiddin Khotib, M.H.I., serta Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).
Idul Yatama atau Lebaran Anak Yatim berawal dari kebiasaan atau tradisi masyarakat sejak dulu kala yang kerap menyantuni anak yatim. Tradisi ini dilestarikan sebagai cerminan kemanusiaan dan keimanan yang biasa dirayakan masyarakat di Indonesia setiap tanggal 10 Muharam atau hari Asyura dan merupakan momen istimewa untuk berbagi kebahagiaan dan kasih sayang dengan anak-anak yatim.
“Tugas guru ngaji sebagai pelita budi pekerti di tengah masyarakat adalah mengayomi, mengajarkan, mendidik, membina, serta membimbing generasi muda menuju kedewasaan yang berkepribadian insan kamil. Guru ngaji adalah pekerjaan lillahi ta’ala, yaitu tidak mengharapkan apapun kecuali ridha Allah SWT, maka materi bukanlah tujuan utama,” pesan Wakil Rais PCNU Situbondo KH. Imam Quisyairi Syam dalam Khutbah Iftitahnya.
“ Saat ini, Pemerintah telah mengapresiasi kerelawanan guru ngaji dengan memberikan insentif secara berkala. Hal itu dilakukan untuk peningkatan mutu penyelenggaraan program penunjang kesejahteraan dan kinerja pengajar keagamaan. Monggo bisa diterima dengan keikhlasan pula,” pungkasnya.
Aulanews.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Situbondo melalui Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) menggelar ‘Muharram Ceria 1446 H’ untuk menyantuni 40 Yatama (anak yatim) dan berbagi parsel kepada 46 guru ngaji plus santri dalam rangka memperingati 10 Muharram 1446 H di Kantor PCNU Situbondo, beralamat di Jalan Madura Nomor 79 Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo (timur Terminal Situbondo), pada Selasa malam (16/7/2024).
Ikut serta hadir Wakil Rais KH. Imam Qusyairi Syam dan KH. Syaifurrohim, S.Pd., Wakil Katib KH. Zakariyah Al Ansori, S.Ag., M.Si., Ketua PCNU Situbondo Dr. KH. A. Muhyiddin Khotib, M.H.I., serta Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).
Idul Yatama atau Lebaran Anak Yatim berawal dari kebiasaan atau tradisi masyarakat sejak dulu kala yang kerap menyantuni anak yatim. Tradisi ini dilestarikan sebagai cerminan kemanusiaan dan keimanan yang biasa dirayakan masyarakat di Indonesia setiap tanggal 10 Muharam atau hari Asyura dan merupakan momen istimewa untuk berbagi kebahagiaan dan kasih sayang dengan anak-anak yatim.
“Tugas guru ngaji sebagai pelita budi pekerti di tengah masyarakat adalah mengayomi, mengajarkan, mendidik, membina, serta membimbing generasi muda menuju kedewasaan yang berkepribadian insan kamil. Guru ngaji adalah pekerjaan lillahi ta’ala, yaitu tidak mengharapkan apapun kecuali ridha Allah SWT, maka materi bukanlah tujuan utama,” pesan Wakil Rais PCNU Situbondo KH. Imam Quisyairi Syam dalam Khutbah Iftitahnya.
“ Saat ini, Pemerintah telah mengapresiasi kerelawanan guru ngaji dengan memberikan insentif secara berkala. Hal itu dilakukan untuk peningkatan mutu penyelenggaraan program penunjang kesejahteraan dan kinerja pengajar keagamaan. Monggo bisa diterima dengan keikhlasan pula,” pungkasnya.