Gelang Tanda Pengenal, Usaha Keluarga di Gaza Hindari Dikubur Massal

Aulanews.id – Banyaknya kematian yang terjadi, membuat warga Palestina di Gaza menguburkan jenazah tak dikenal di kuburan massal dengan nomor dan bukan nama. Melihat hal tersebut, kini beberapa keluarga menggunakan gelang dengan harapan dapat menemukan orang yang mereka cintai jika mereka terbunuh.

 

Keluarga El-Daba telah berusaha mengurangi risiko terkena serangan Israel selama pemboman terberat yang pernah terjadi di Gaza setelah serangan oleh Hamas terjadi pada Sabtu (7/10/2023)

 

Dilansir dari reuters.com pada Rabu (25/10/2023) waktu setempat, Ali El-Daba (40) mengatakan dia melihat mayat-mayat terkoyak akibat pemboman dan tidak dapat dikenali.

 

Dia memutuskan untuk memecah belah keluarganya untuk mencegah mereka semua meninggal dalam satu serangan. Dia mengatakan istrinya Lina (42), menjaga dua putra dan dua putri mereka di Kota Gaza di utara dan dia pindah ke Khan Younis di selatan bersama tiga anak lainnya.

 

El-Daba mengatakan jika dia bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Dia membeli gelang tali biru untuk anggota keluarganya dan mengikatnya di kedua pergelangan tangannya.

 

“Jika terjadi sesuatu, dengan cara ini saya akan mengenali mereka.” Ucapnya.

 

Keluarga Palestina lainnya juga membeli atau membuat gelang untuk anak-anak mereka atau menuliskan nama mereka di lengan mereka.

 

PENGUBURAN MASAL

Pemakaman massal telah diizinkan oleh ulama Muslim setempat. Sebelum dimakamkan, petugas medis menyimpan gambar dan sampel darah orang mati dan memberinya nomor.

 

Militer Israel telah memerintahkan warganya untuk meninggalkan bagian utara Jalur Gaza, salah satu tempat terpadat di dunia, dan menuju ke selatan karena lebih aman. Namun serangan udara telah menghantam daerah kantong yang dikuasai Hamas.

 

“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah mendorong penduduk Jalur Gaza utara untuk pindah ke selatan dan tidak tinggal di sekitar sasaran teror Hamas di Kota Gaza.” Ucap juru bicara militer Israel

 

“Tetapi, pada akhirnya, Hamas telah menempatkan dirinya di antara penduduk sipil di seluruh Jalur Gaza. Jadi, di mana pun sasaran Hamas muncul, IDF akan menyerangnya untuk menggagalkan kemampuan teroris kelompok tersebut, sambil mengambil tindakan pencegahan yang layak untuk mengurangi dampak buruknya. kepada warga sipil yang tidak terlibat.” Tambahnya.

 

Militer Israel mengintensifkan pemboman di Gaza selatan. Hal ini merupakan salah satu hari paling mematikan bagi warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023).

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist