Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban perang Israel selama sembilan bulan melawan Hamas di Gaza telah melampaui 39.000 warga Palestina yang tewas dan 89.800 lainnya terluka. Hitungan kementerian tersebut tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil.
Perang tersebut dimulai dengan serangan oleh militan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 orang. Sekitar 120 orang masih ditahan, sekitar sepertiganya diyakini telah tewas, menurut otoritas Israel.
Negosiasi yang rumit terus berlanjut untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera, dengan pejabat AS dan Israel menyatakan harapan bahwa kesepakatan akan segera tercapai. Sebuah tim negosiasi akan dikirim untuk melanjutkan pembicaraan pada hari Kamis, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mendorong Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata bertahap yang akan menghentikan pertempuran dan membebaskan para sandera.
Netanyahu berangkat pada hari Senin untuk melakukan perjalanan yang sangat dinanti-nantikan ke Amerika Serikat guna bertemu dengan Presiden Joe Biden, yang pada hari Minggu mengatakan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya, dan berpidato di hadapan Kongres. Netanyahu mengatakan bahwa terlepas dari siapa yang akan menjadi presiden AS berikutnya, “musuh-musuh kita harus tahu bahwa Israel dan Amerika Serikat bersatu besok dan selamanya.” Ia mengatakan akan berterima kasih kepada Biden atas persahabatannya selama lebih dari 40 tahun, sembari mendorongnya untuk memberikan lebih banyak dukungan pada isu-isu tertentu.