Militer Israel mengumumkan kematian dua sandera Israel lainnya, dengan mengatakan bahwa mereka yakin Yagev Buchshtab, 35, dan Alex Dancyg, 76, yang diculik pada 7 Oktober, sudah tidak hidup lagi, berdasarkan informasi intelijen. Keduanya terlihat hidup di Gaza oleh sandera lain yang telah dibebaskan. Dancyg, seorang pendidik Holocaust, memberikan ceramah sejarah kepada para sandera untuk mengisi waktu, menurut Forum Sandera dan Keluarga Hilang.
Netanyahu telah bersumpah untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas serta mengamankan pemulangan para sandera yang tersisa. Keluarga para sandera dan ribuan warga Israel lainnya telah mengadakan demonstrasi mingguan untuk mendesak perdana menteri agar mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan membawa pulang orang-orang yang mereka cintai.
Pada hari Senin, polisi Israel mengatakan seorang warga negara Kanada tewas setelah mengancam pasukan keamanan Israel dengan pisau di dekat perbatasan Gaza. Militer Israel mengatakan pria itu melaju ke pintu masuk kota Israel yang dekat dengan perbatasan, meninggalkan kendaraannya dan mendekati pasukan keamanan dengan pisau. Pasukan itu melepaskan tembakan dan membunuh pria itu. Tidak ada korban luka lainnya.
Serangan itu terjadi di pintu masuk kota Israel Netiv HaAsara, 300 meter di utara perbatasan. Pada 7 Oktober, Netiv HaAsara diserang dan 20 penduduk tewas setelah orang-orang bersenjata melewati tembok perbatasan beton menggunakan paralayang, menurut pejabat militer Israel.
Israel telah mengalami gelombang serangan penusukan di seluruh negeri selama perang di Gaza.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh Israel menargetkan konvoi kemanusiaan PBB di Gaza bagian tengah. Philippe Lazzarini, kepala UNRWA, kelompok utama PBB yang mendukung warga Palestina di Gaza, mengatakan bahwa pada hari Minggu Israel menembaki konvoi di dekat pos pemeriksaan militer Israel dan lima peluru menembus kendaraan lapis baja PBB yang diberi tanda dengan jelas.
Lazzarini mengatakan pergerakan konvoi tersebut telah dikoordinasikan dengan pasukan Israel. Tidak ada yang terluka, tetapi Lazzarini mengecam militer karena menargetkan pekerja kemanusiaan. Militer Israel tidak segera berkomentar.