Gaza: serangan udara baru dilaporkan terjadi di wilayah tengah dan selatan, seiring meningkatnya konflik

Dua sekolah UNRWA lainnya terkena serangan minggu lalu, dengan 190 fasilitas badan PBB terkena serangan sejak perang meletus.

Kesengsaraan tendaRabu lalu, kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA, memimpin misi antar-lembaga ke dua lokasi penampungan informal di kamp pengungsi Al Bureij dan Al Maghazi di Deir al Balah, Gaza tengah.

Di Al Bureij, OCHA melaporkan bahwa 3.800 orang tinggal di 388 tenda tanpa layanan kesehatan maupun barang-barang pokok termasuk air dan produk kebersihan. Di Al Maghazi, lebih dari 1.000 orang termasuk tujuh pasien kanker dijejalkan ke sekolah UNRWA yang rusak tanpa perawatan medis, air, atau makanan.

“Rekan-rekan saya dari komunitas kemanusiaan tengah melakukan segala hal yang mungkin untuk meningkatkan kapasitas medis di Gaza, tetapi berbagai hambatan terhadap operasi kemanusiaan mencegah kami untuk mendukung orang-orang dalam skala yang dibutuhkan,” kata Anderson, sebelum mengulangi seruan untuk gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera Israel yang masih disandera selama serangan teror yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober, dan “kesempatan yang berarti” untuk memulai penyembuhan, seraya menekankan bahwa warga sipil harus dilindungi setiap saat.

Tidak ada jalan keluar dari penundaan bantuanBerbagai kendala terus menghalangi masuknya bantuan ke Gaza, termasuk penundaan yang lama di pos pemeriksaan dan tidak adanya hukum dan ketertiban di antara orang-orang yang sangat membutuhkan makanan. Namun, upaya untuk menyediakan layanan rujukan, tenda, tempat tidur, tandu, barang sekali pakai, dan obat-obatan terus berlanjut, kata Tn. Anderson.

Baca Juga:  Kematian Tragis Mengguncang Dunia Medis

Sekitar 1,9 juta orang terlantar di Gaza menghadapi kondisi mengerikan karena konflik terus meningkat, dengan ribuan orang kekurangan air bersih, sanitasi, dan makanan, menurut laporan terbaru dari lembaga kemanusiaan.

Aulanews.id – Para peneliti dari Universitas Indiana berhasil menemukan cara untuk memprediksi fenomena “avulsi sungai,” yakni peristiwa ketika sungai secara tiba-tiba mengubah arah alirannya. Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature ini...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist