Secara terpisah, dua organisasi yang bekerja untuk memastikan anak-anak terus belajar bahkan selama konflik telah mendukung seruan gencatan senjata kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa dan menjaga masa depan serta pendidikan rakyat Palestina.
© UNFPA Palestina/Bisan Ouda
Sekolah-sekolah UNRWA kini berfungsi sebagai tempat penampungan dan tempat di mana masyarakat bisa mendapatkan perawatan medis.
Tindakan pada pendidikanEducation Cannot Wait, dana PBB untuk pendidikan dalam keadaan darurat dan krisis yang berkepanjangan, dan Education Above All Foundation, mendesak tindakan segera terhadap Gaza.
“Kami menyambut baik upaya yang sedang berlangsung dalam mengamankan Resolusi Dewan Keamanan PBB dan menekankan perlunya melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil; terutama siswa, guru dan tenaga kependidikan, sekolah, universitas dan pusat kejuruan dan pelatihan,” kata mereka dalam pernyataan bersama.
Mereka mencatat bahwa perang yang sedang berlangsung telah menewaskan banyak warga sipil dan menghancurkan serta menghancurkan sebagian pusat pendidikan dan pelatihan/kejuruan.
Tidak ada tempat yang aman untuk anak-anak Lebih dari 625.000 siswa dan 22.000 guru terkena dampak penutupan sekolah dan serangan terhadap sekolah, universitas, dan fasilitas pendidikan selama dua bulan, yang mengakibatkan gangguan total terhadap pendidikan yang akan berdampak jangka panjang pada anak-anak di Gaza.
Selain itu, lebih dari 8.000 anak telah terbunuh pada tanggal 18 Desember, “yang membuktikan tidak adanya tempat yang aman bagi anak-anak di Gaza,” tambah mereka.
Para mitra bersama-sama menyerukan perlindungan semua anak dari dampak perang melalui rehabilitasi dan dukungan medis, psiko-sosial dan emosional yang penting dan segera.
Mereka juga menyoroti komitmen mereka untuk memastikan bahwa para penyintas, termasuk anak-anak rentan dan anak-anak penyandang disabilitas, mempunyai akses terhadap pendidikan yang aman dan adil.
Mendukung pendidikan yang mendapat kecaman Education Cannot Wait adalah dana global bernilai miliaran dolar yang mendukung “hasil pembelajaran holistik” bagi para pengungsi, anak-anak yang menjadi pengungsi internal, dan anak-anak yang terkena dampak krisis.
Education Above All Foundation berupaya untuk memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil bagi masyarakat rentan dan terpinggirkan, terutama di negara berkembang dan negara-negara konflik.
Perusahaan ini didirikan oleh Yang Mulia Sheikha Moza binti Nasser, mantan Ibu Negara Qatar, yang sudah lama mendukung pendidikan.