Sekitar 400.000 orang tinggal di daerah yang menjadi sasaran dan puluhan keluarga telah mulai meninggalkan rumah mereka, kata pejabat Palestina, seraya menambahkan mereka tidak diberi waktu untuk keluar dari bahaya sebelum serangan Israel dimulai.
Beberapa keluarga mengungsi dengan kereta keledai, yang lainnya berjalan kaki sambil membawa kasur dan barang-barang lainnya.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dua kliniknya yang terletak di timur Khan Younis telah berhenti beroperasi karena serangan baru tersebut. Di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, beberapa orang berdiri di luar kamar mayat untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kerabat yang meninggal.
“Kami lelah, kami lelah di Gaza, setiap hari anak-anak kami menjadi martir, setiap hari, setiap saat,” kata Ahmed Sammour, yang kehilangan beberapa kerabatnya dalam pemboman di Khan Younis timur.
“Tidak ada yang menyuruh kami mengungsi. Mereka menjatuhkan empat lantai dan menimpa warga sipil,” tambah Sammour.
Di dekat Deir Al-Balah, tempat ratusan ribu warga Palestina berlindung, serangan udara Israel menghantam tenda yang digunakan jurnalis lokal di dalam Rumah Sakit Al-Aqsa, menewaskan satu dari mereka dan melukai dua orang lainnya, kata kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas.
Kematian baru ini menambah jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel menjadi 163, tambahnya.