Aulanews.id – “Sejauh ini, kami telah mengirimkan 447 metrik ton pasokan medis ke Gaza, namun jumlah tersebut hanyalah setetes air di lautan kebutuhan, yang terus bertambah setiap hari,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Rumah sakit dalam krisisHanya 15 dari 36 rumah sakit yang masih “berfungsi sebagian atau minimal” di wilayah tersebut, kata Tedros, di tengah laporan baru tentang berlanjutnya pemboman intensif oleh militer Israel di Gaza selatan yang menyertai misi penyelamatan dua sandera pria Israel dari lantai dua. sebuah bangunan di Rafah.
“Petugas kesehatan melakukan yang terbaik dalam situasi yang sulit,” lanjut Direktur Jenderal WHO, seraya menyampaikan kekhawatiran luas di kalangan komunitas internasional mengenai serangan baru-baru ini di Rafah, “di mana mayoritas penduduk Gaza telah melarikan diri dari kehancuran di wilayah utara” .
Permohonan baru
“WHO terus menyerukan akses yang aman bagi personel dan pasokan kemanusiaan, kami terus menyerukan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas dan kami terus menyerukan gencatan senjata,” kata Tedros, dalam pidatonya di KTT Pemerintah Dunia di Dubai.
Dalam perkembangan terkait pada akhir pekan, badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, melaporkan bahwa pengiriman makanan untuk 1,1 juta orang masih “tertahan di pelabuhan Israel” karena pembatasan yang diberlakukan oleh otoritas Israel baru-baru ini.
“Sekitar 1.049 kontainer beras, tepung, buncis, gula, dan minyak goreng tertahan saat banyak keluarga di Gaza menghadapi kelaparan dan kelaparan,” kata badan PBB itu dalam sebuah tweet.
Siksaan RafahBeberapa 1,5 juta orang kini berlindung di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir. Jumlah ini enam kali lipat dari jumlah populasi sebelum perang, kata UNWRA, dalam laporan terkininya mengenai perang tersebut, yang dipicu oleh serangan teror pimpinan Hamas yang menyebabkan sekitar 1.200 warga negara Israel dan asing dibantai dan lebih dari 250 orang disandera pada tanggal 7 Oktober. .
Seiring dengan “peningkatan” serangan udara di Rafah, badan PBB tersebut melaporkan bahwa pertempuran mematikan yang intens terus berlanjut di dalam dan sekitar Khan Younis lebih jauh ke utara, dengan kerusakan pada tempat perlindungan terbesar UNWRA di selatan wilayah kantong tersebut, Pusat Pelatihan Khan Younis, yang telah menyebabkan ribuan orang terlantar. lebih banyak orang Palestina menuju Rafah.
UNRWA “tidak akan dapat menjalankan operasi secara efektif dan aman dari kota yang diserang tentara Israel,” katanya, mengutip Thomas White, Direktur Urusan UNRWA di Gaza.